JATIMTIMES - Yakin sakit punggung hanya dialami oleh lansia saja? Padahal banyak sekali orang produktif bahkan anak muda yang sudah berhadapan dengan sakit punggung, benarkah?
Menurur Dokter Bedah Tulang dr Asa Ibrahim Zainal Asikin, Sp.OT, selain common cold atau batuk pilek, LBP (Low Back Pain) atau nyeri punggung/boyok adalah penyakit kedua paling sering diderita oleh masyarakat. "Banyak di usia muda, lansia apalagi dan apa benar bisa bikin lumpuh," jelas dr Asa.
Baca Juga : Petugas Lapas Malang Temukan Barang Diduga Ganja di Brandgang
Lebih lanjut dr Asa menjelaskan jika nyeri pada LBP ini sering membuat orang tidak profuktif. Seperti, tidak nyaman kerja, tidak nyaman beraktivitas, hingga tak nyaman saat duduk.
"Oke, yang pertama dan paling penting, LBP bisa disebabkan karena penyakit-penyakit serius dan berbahaya. Seperti saraf terjepit, atau tulang bergeser, tumor, dan lain sebagainya," jelas dia.
Namun ternyata kata dr Asa, LBP lebih sering disebabkan karena penyebab yang tidak berbahaya. Seperti masalah pada otot atau tarikan atau cedera otot atau bahasa istilahnya Muscle Strain.
"Jadi kalo temen2 liat, punggung kita itu tersusun dari otot2 yg banyak bgt, fungsi utamanya adalah utk gerakan dan posisi tulang belakang," jelas dr Asa.
"Nah yg paling sering menyebabkan LBP adalah adanya cedera/tarikan/STRAIN dari otot2 ini," imbuh dia.
Menurut dr Asa, gejala dari LBP sendiri adalah nyeri pada gerakan atau posisi tertentu. Penyebabnya dari strain otot ini beragam, berikut ini contoh penyebabnya yang kerap terjadi akibat aktivitas sehari-hari:
1. Duduk dalam waktu terlalu lama
2. Duduk tidak dengan posisi atau postur yang baik
3. Mengangkat barang berat
4. Gerakan memuntir punggung yang berlebihan
5. Kurang tidur/posisi tidur kurang baik
"Untuk temen2 yang LBP, yuk cek lagi, mana dari aktivitas harianmu yg mungkin berlebihan/kurang bener sehingga menyebabkan cedera pada otot2 punggungmu," jelas dr Asa.
dr Asa juga menegaskan bahwa syarat utama untuk sembuh dari LBP bukan obat cukup hindari aktivitas yang menjadi pemicu LBP.
"Banyak banget pasien dengan LBP yang jadi kronis(lama) kasusnya, engga sembuh2, karena tidak mengidentifikasi penyebabnya," ungkap dr Asa.
"Dengan obat memang membantu, tapi seringkali obat itu untuk mengobati gejala, bukan penyebab, jadi begitu sudah baik tapi aktivitas jeleknya dilakukan lagi ya dia sakit lagi," imbuh dr Asa.
Baca Juga : Ungkap Jenis Kelamin, Mayat Mutilasi di Jombang Diautopsi
Jika berhasil mengidentifikasi penyebab dan menghindari atau mengistirahatkannya, maka pasien LBP sudah melalui satu langkah menuju kesembuhan. "Jika kondisi sangat nyeri, bisa dibantu dengan beberapa jenis obat yang bisa didapat dari dokter, terutama obat radang ,nyeri, dan obat untuk mengurangi tegangan otot," tandas dia.
dr Asa juga menyarankan agar pasien LBP bisa melakukan pengobatan, di antaranya:
1. Obat-obatan
2. Fisioterapi
3. Penggunaan korset
4. Tindakan suntik punggung
Selain keempat pengobatan di atas, yang tidak kalah penting untuk mengobati LBP adalah olahraga. Tujuannya ada dua, yakni untuk stretching otot punggung dan memperkuat otot punggung.
"Prinsipnya gini, kalau otot punggungmu itu kuat, beban aktivitas sehari-hari tidak akan membuat cedera. Penting juga untuk menjaga fleksibilitas otot dengan stretching, sering juga dianjurkan yoga dan berenang," saran dr Asa.
"Olahraga disarankan saat sedang tidak sakit, jadi jangan waktu lagi sakit-sakitnya," imbuh dia.
Lantas kapan harus periksa rongsen punggung atau periksa ke dokter? Kata dr asa, jika sudah lebih dari satu bulan sakit, meskipun sudah diistirahatkan, atau adanya tanda bahaya maka lebih baik segera periksa ke dokter.
Kemudian benarkah sakit punggung bisa membuat lumpuh? Jawaban dari dr Asa adalah benar. Menurur dia, pada kasus yang berat, misal saraf terjepit, tumor atau ada kerusakan tulang belakang jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan lumpuh.
"(Namun) kalau karena problem otot ya tidak, untungnya 95% LBP itu karena problem otot, bukan karena problem yang serius," pungkas dr Asa.
