free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Angka Putus Sekolah di Kabupaten Malang Capai 3.600 Anak, Dindik Bentuk Satgas Saber APS

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

31 - Jul - 2023, 05:05

Placeholder
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji saat ditemui di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Rabu (26/7/2023). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji menyampaikan, Angka Putus Sekolah (APS) di jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 2023 ini mencapai 3.600 anak. 

"(Angka Putus Sekolah) di Angka 3.600-an itu ada di SD dan SMP, terbesar kalau nggak salah itu Kecamatan Wajak," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji beberapa waktu lalu di Pendapa Agung Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Pemkab Malang Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting, DPKPCK Turut Dilibatkan

Ketika disinggung mengenai rincian Angka Putus Sekolah Kabupaten Malang di jenjang SD maupun SMP, Suwadji menyampaikan saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sedang melakukan verifikasi dan pembaharuan data melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. 

Untuk menanggulangi Angka Putus Sekolah Kabupaten Malang tersebut, pihaknya pun langsung bertindak cepat dengan membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Angka Putus Sekolah di Kabupaten Malang. 

"Dari angka putus sekolah ini kami berinovasi bagaimana sedang membentuk satgas saber APS, sapu bersih anak putus sekolah. Dan ini sedang disosialisasikan," ujar Suwadji. 

Nantinya, menurut Suwadji, Satgas Saber APS akan bertugas untuk mengatasi permasalahan putus sekolah di Kabupaten Malang. Satgas Saber APS nantinya akan melakukan sosialisasi secara bertahap mengenai tugas pokok dan fungsinya. 

"Satgas Saber APS melakukan langkah-langkah strategis seperti mengidentifikasi penyebab putus sekolah, memberikan dukungan pendidikan kepada siswa, mengadakan program bantuan finansial bagi keluarga yang membutuhkan, serta melakukan kampanye kesadaran pentingnya pendidikan bagi masyarakat," jelas Suwadji, Minggu (30/7/2023).

Terkait dengan pendataan siswa yang berasal dari keluarga yang membutuhkan, pihaknya saat ini sedang melakukan cross check atau pemeriksaan silang dengan data Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang bersumber dari desa atau kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Malang. 

Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang ini menjelaskan, hingga saat ini terdapat beberapa penyebab terjadinya Angka Putus Sekolah di Kabupaten Malang yang mencapai lebih dari 3.600 anak. 

Baca Juga : Wabup Malang Minta Kompetisi Taekwondo Diperbanyak untuk Cetak Atlet Berprestasi

"(Penyebab Angka Putus Sekolah) ekonomi, terus keluarga broken home, kecelakaan kesusu (cepat-cepat) dikawinkan. Terus, mohon maaf anaknya punya kelainan, ya berkubutuhan khusus, akhirnya tidak bisa masuk ke sekolah umum, terus ya kenakalan," jelas Suwadji. 

Selain itu, penyebab terjadinya anak putus sekolah juga disebabkan lokasi rumahnya yang jauh dari letak sekolahnya. Kemudian, terkadang juga masih ditemukan anak-anak yang diintervensi orang tua dari keluarga pra sejahtera untuk turut bekerja. 

Sementara itu, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI yang dipaparkan di Pendapa Agung Kabupaten Malang pada Jumat (14/7/2023) lalu, di tahun 2021, tingkat partisipasi anak usia 5-6 tahun dalam jenjang Pendidikan Anak Usia Dunia (PAUD) sebesar 85,64 persen sedangkan di tahun 2022 sebesar 95,32 persen. Namun, dari data tersebut terdapat 5.275 anak di Kabupaten Malang yang tidak sekolah PAUD. 

Kemudian, di tahun 2021 partisipasi anak usia 7-12 tahun di jenjang pendidikan besar sebesar 95,55 persen. Sedangkan di tahun 2022 sebesar 99,45 persen. Lalu di tahun 2021 untuk partisipasi anak usia 13-15 tahun pada jenjang menengah pertama sebesar 72,39 persen. Sedangkan di tahun 2022 sebesar 95,66 persen. Namun, dari data tersebut terdapat 4.975 anak yang tidak sekolah menengah pertama. 


Topik

Pendidikan Kabupaten malang suwadji angka putus sekolah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya