JATIMTIMES - Melalui akun TikToknya @shifrun, Ustaz Ridwan Kholid atau akrab disapa Bang Shifrun menjabarkan tanda-tanda akhir zaman di dunia sepakbola yang mulai muncul baru-baru ini.
Menurut dia, fenomena pemain bintang eksodus ke Liga Arab menjadi salah satu tanda kiamat.
Baca Juga : Pandai Putuskan Perkara, Ini Sosok Hakim Agung Era Rasulullah
"Ronaldo ke Arab, Benzema ke Arab, Kante, Icardi, Sergio Ramos, Busquets mau ke Liga Arab. Bahkan kemarin (Lionel) Messi mau ke Liga Arab juga, kalau bukan karena faktor non formal, karena keluarga dan segala macamnya, mungkin Messi udah ambil tuh, tawaran gaji 20,7 triliun untuk 3 musim saja oleh Al Hilal, salah satu klub di Liga Arab," jelas Bang Shifrun.
Selain tanda itu, tanda kiamat lain juga dijelaskan Bang Shifrun dengan adanya orang-orang Arab yang mulai menguasai klub-klub sepak bola bintang.
"Dulu (Manchester) City bukanlah klub apa-apa, sampai dibeli sama Arab. Sekarang, jangan tanya, punya kombinasi pemain terbaik, pelatih terbaik dan jadi klub yang terbaik. Tahun ini trable winner coba bayangkan, 5 tahun terakhir, empat kali juara EPL, liga paling ketat sedunia," jelas Bang Shifrun.
Sampai-sampai juga viral, beberapa pemain Manchester City yang ungkap syukur dengan "Alhamdulillah" saat menjadi juara Liga Champion. Itu juga tak lepas dari faktor pemilik Manchester City yang ternyata orang Arab.
Pun demikian dengan Paris Saint-Germain (PSG), menurut Bang Shifrun, dulu PSG bukanlah tim apa-apa, sekarang luar biasa. Kapan saja bisa mati siapa saja. Sebab, Messi, Neymar, Mbappe pernah disatukan dan jadi duet paling mematikan di dunia.
"Dan itu hanya ada di PSG. Semenjak kapan PSG bisa sekaya itu? semenjak dibeli sama orang Arab," jelas dia.
Selain itu, kata Bang Shifron, Newcastle United diprediksi akan jadi tim besar sama seperti City dan PSG. "Apa dasarnya? simpel, karena udah dibeli sama Arab. Bahkan selevel Manchester United (MU), klub bola terbesar dengan fans terbanyak sedunia, bersama Madrid dan Barca. MU-nya ini dikit lagi akan dibeli sama Arab," kata Bang Shifron.
"Klub besar seperti Arsenal, Barca, Liverpool yang sedang kesulitan keuangan itu dan klub besar lain-lain yang lainnya, tidak menutup kemungkinan, 1 tahun sampai 2 tahun lagi akan dibeli sama Arab juga," imbuh dia.
Tak hanya itu, tanda kiamat juga bisa dilihat dari penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2022, piala dunia paling mewah, paling spektakuler, paling glamour, paling besar dana yang dikeluarkan itu ada di Qatar, negara-keamiran di Timur Tengah yang terletak di semenanjung kecil, Jazirah Arab, Asia Barat.
Baca Juga : Arema FC Kantongi 2 Nama Pelatih Baru Gantikan I Putu Gede
"2030, target tuan rumah piala dunia dan sejak sekarang sudah berambisi membuat piala dunia yang berkali-kali lipqt lebih mewah dan lebih glamour, ketimbang piala dunia paling mewah Tahun 2022, siapa yang bisa gitu ya siapa lagi kalau bukan orang Arab juga, Arab Saudi tepatnya," tandas Bang Shifrun.
Menurut dia, hal-hal itulah yang menjadi tanda-tanda akhir zaman. Nabi sudah memprediksi bahwa "Kemudian, hari kiamat juga tidak akan datang sebelum manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan" (HR Bukhori no. 7121).
Manusia siapa itu dispesifikkan dalam hadis yang lain "Dan engkau akan melihat para penggembala kambing yang telanjang kaki dan telanjang dada lagi miskin berlomba-lomba meninggikan bangunan" (HR Muslim no.8).
Menurut Bang Shifrun, hari kiamat tidak akan datang, kecuali sampai orang-orang Arab berlomba-lomba meninggikan bangunan. Karena penggembala kambing itu representasi pekerjaan utama orang-orang Arab, selain berdagang.
"Yang pada saat Rasulullah itu hidup, kerjaannya gembala kambing, bertelanjang kaki dan bertelanjang dada, nggak punya alas kaki, dan gak punya baju. Itu karena saking miskinnya. Saking susahnya hidup mereka, nyari air aja susah, boro-boro nyari sepatu dan nyari baju," jelas Bang Shifrun.
Namun menurut Bang Shifrun, jelang kiamat, kata Nabi SAW, justru merekalah (orang Arab) yang mendominasi ekonomi global. Mereka akan kaya. Semakin dekat dengan kiamat, semakin kaya mereka.
"Sampai saking gabutnya, mereka saling berlomba-lomba tinggi-tinggikan bangunan. Pun ini bisa diluaskan maknanya, bahwasannya meninggikan bangunan itu adalah representasi saling membanggakan dunia. Saling flexing kekayaan dengan beragam kekayaan duniawi. Termasuk di dalam dunia sepakbola. Saling banggain kepemilikan klub, saling banggain trophy, banggain pemain bintang, saling banggain pengaruh di dunia sepak bola," pungkas Bang Shifrun.