JATIMTIMES - Puncak kerusuhan dan penjarahan di Kota Paris, Prancis yang terjadi usai Nahel Merzouk (17) tewas tertembak oleh petugas kepolisian telah berlalu. Akibat kerusuhan itu, puluhan bangunan rusak. Mobil hingga angkutan umum juga ikut hangus terbakar.
Hal itu seperti dilihat melalui akun TikTok @iamsreymom yang membagikan beberapa kerusakan akibat demo sejak Selasa (27/6/2023) hingga Senin (3/7/2023).
Baca Juga : Pemkot Mojokerto Bagikan Serentak Perlengkapan Sekolah Gratis ke Peserta DidikĀ
Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun pada Senin (3/7/2023) tampak rekaman video memperlihatkan kerusuhan sedang terjadi. Puluhan mobil hingga motor yang terparkir di area depan pemukiman warga dibakar saat malam hari.
Kemudian video menunjukkan suasana di pagi harinya. Tampak beberapa kendaraan hangus terbakar. Termasuk di antaranya mobil polisi serta mobil dinas pemerintah Prancis dirusak.
Selain itu, beberapa fasilitas transportasi publik dirusak. Antara lain halte bus. Puluhan angkutan umum bus juga hangus terbakar.
"Lebih banyak mobil dibakar di tempat parkir protes Prancis," tulis keterangan akun tersebut.
Melansir voa, wali kota di seluruh Prancis mengadakan aksi unjuk rasa pada Senin (3/7/2023) untuk menyerukan agar kerusuhan segera diakhiri.
Sementara itu, pada Selasa (4/7/2023), Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu ratusan pejabat Prancis untuk menelusuri lebih dalam alasan kerusuhan setelah tewasnya seorang remaja ketika disetop oleh polisi lalu lintas.
"Apakah kembali tenang secara permanen? Saya akan berhati-hati, tetapi puncak kerusuhan yang kita lihat dalam beberapa hari telah berlalu. Kita semua menginginkan ketertiban yang langgeng," kata Macron.
Diketahui sebelumnya, kerusuhan di Prancis dipicu oleh penembakan mati yang dilakukan polisi terhadap seorang remaja imigran berusia 17 tahun bernama Nahel Merzouk di Paris pada Selasa (27/6) pagi sekitar 09.00 waktu Nanterre.
Awalnya, Nahel tengah mengendarai Mercedes kuning di daerah pinggiran Prancis tersebut dan melanggar lalu lintas. Kejadian itu terekam oleh kamera warga yang sedang berada di lokasi kejadian.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan dua orang polisi menggunakan sepeda motor mencoba menghentikan Mercedes kuning yang tengah melaju. Salah satu polisi melontarkan tembakan ke jendela sopir karena mobil tak kunjung berhenti.
Baca Juga : Kepulangan Perdana Kloter Haji Tiba Sore Ini, Ratusan Jemaah Disambut Bahagia oleh Keluarga
Padahal, sang pengemudi terlihat tidak memberontak dan menunjukkan tanda-tanda ancaman bagi sang polisi.
Dikutip CNN, menurut penuturan Jaksa Nanterre Pascal Prache, petugas polisi itu terpaksa menembak Nahel lantaran takut mobil tersebut menabrak orang-orang.
Video lainnya memperlihatkan Mercedes kuning yang dikemudikan Nahel telah menabrak pembatas jalan hingga akhirnya berhenti. Para warga yang menjadi saksi mata juga mengatakan kalau pengemudinya telah meninggal dunia.
Sejumlah laporan mengatakan kedua polisi itu berniat melakukan pengecekan. Belakangan diketahui bahwa Nahel yang mengemudi Mercedes itu belum memiliki SIM karena usianya baru 17 tahun.
Video penembakan Nahel pun viral di media sosial. Identitas Nahel yang merupakan imigran keturunan Algeria dan Maroko memicu dugaan perlakukan rasis yang sistematis oleh lembaga penegak hukum.
Saat ini, polisi penembak Nahel telah ditahan dan diinvestigasi. Jaksa Nanterre meyakini penembakan Nahel merupakan tindakan ilegal dari sang polisi.
Pengacara polisi yang dituduh menembak remaja 17 tahun itu juga telah meminta maaf kepada keluarga korban.