JATIMTIMES - Rangkaian mata kuliah Bioprispeksi, Mahasiswa Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan kunjungan lapangan ke Laboratorium Herbal Materia Medica Batu.
Kunjungan ini menjadi salah satu upaya dalam memperluas wawasan para mahasiswa tentang berbagai jenis tanaman berkhasiat obat, mempelajari teknik budidaya tanaman obat, serta menanamkan nilai entrepreneurship pada mahasiswa di bidang obat tradisional.
Baca Juga : PN Jaksel Ketok Putusan Gugatan Rp 98 Triliun ke Yusuf Mansur, Zaini Mustofa: Saya Legowo
Kunjungan studi Laboratorium Herbal Materia Medica Batu, diikuti oleh 44 mahasiswa dan didampingi oleh 2 dosen pengampu mata kuliah Bioprospeksi sebagai pembimbing yaitu Faisal SSi M Kes dan Majida Ramadan SSi MSi, serta 1 laboran Abd Chalim SSi.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Seksi Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Materia Medica Batu, Wiwik Widyawati SKM MKM menyampaikan apresiasi atas kunjungan dari FMIPA Unisma. Pada kesempatan itu, pihaknya juga memberikan penawaran kolaborasi dalam mengidentifikasi beberapa jenis tanaman yang belum secara tuntas teridentifikasi.
Namun, penawaran bukan hanya kolaborasi dalam identifikasi tanaman obat saja, tetapi, ranah kolaborasi juga dapat meluas kepada ranah kolaborasi lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa juga mendapatkan paparan tentang pemanfaatan tanaman obat bagi pemeliharaan kesehatan, dilanjutkan dengan praktik pengolahan tanaman obat dan pembuatan instan herbal dilanjutkan dengan praktik pembuatan serbuk instan dari temulawak (Curcuma xanthorrhiza).
Setelah paparan tersebut, dilanjutkan dengan materi lainnya, yakni pengenalan tanaman obat di area kebun tanaman obat UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu.
Dalam kunjungan studi ini, mahasiswa nampak begitu antusias menyimak setiap paparan materi yang diberikan, sampai pada praktik di lapangan dalam pembuatan produk obat dari tumbuhan obat.
Dilanjutkan dengan kegiatan mahasiswa berkeliling di area Materia Medica Batu untuk melihat secara langsung koleksi tanaman obat yang ada. Adanya kunjungan studi ini, tentunya dapat memperluas pengetahuan atau wawasan para mahasiswa, khususnya tentang bioprospeksi dan tumbuhan obat.
Mereka dapat belajar tentang berbagai spesies tumbuhan obat, metode ekstraksi senyawa aktif, serta pengujian dan penelitian terkait. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang aplikasi praktis dari mata kuliah mereka dan memperkaya wawasan akademik mereka.
Baca Juga : 7 Kebiasaan Suami yang Memiliki Nilai Pahala Besar di Rumah Tangga, Ustaz Hilman Fauzi
"Melalui kunjungan edukasi ini, mahasiswa dapat merasa termotivasi dan terinspirasi untuk terus mengeksplorasi bidang bioprospeksi dan penemuan obat-obatan alami," ungkap Faisal SSi M Kes, Dosen pengampu mata kuliah Bioprospeksi dan juga pendamping ini.
Lebih lanjut, dijelaskannnya, bahwa dengan pengalaman langsung dengan tumbuhan obat dan proses penelitian, dapat memperkuat minat mereka dalam ilmu biologi, farmasi, atau bidang terkait lainnya.
"Hal ini juga dapat membantu mereka mempertimbangkan jalur karier yang lebih spesifik di masa depan," tuturnya.
Majida Ramadan SSi MSi Dosen pengampu dan pendamping lainnya menambahkan, bahwa dampak yang dirasakan oleh mahasiswa dapat bervariasi tergantung pada minat, motivasi, dan keterlibatan mereka dalam kunjungan tersebut.
"Namun, secara umum, kunjungan edukasi semacam itu dapat menjadi pengalaman berharga yang dapat memperkaya pemahaman akademik, pengembangan keterampilan praktis, dan meningkatkan motivasi dalam studi dan karier mereka," paparnya.
Lebih dari itu, partisipasi mahasiswa Biologi FMIPA Unisma dalam kunjungan ke Balai Materiamedica juga dapat meningkatkan reputasi institusi. Dengan terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan obat tradisional, Unisma dapat memperoleh pengakuan sebagai institusi yang peduli dan terlibat dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengembangan masyarakat.