JATIMTIMES - Baru-baru ini viral di media sosial teknik upselling yang diduga dilakukan kasir CGV Marvel Surabaya. Cara tersebut dinilai curang lantaran memakai kata-kata bonus padahal berbayar.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @melexmedia. Unggahan berdurasi 2 menit 53 detik tersebut memperlihatkan seorang konsumen pria yang mengaku mengalami kejadian kurang mengenakkan. Dia mengaku mengalami kejadian upselling sudah dua kali.
Baca Juga : Viral, Wasit Pertandingan Tarkam di Mojokerto Dikeroyok Suporter, Mediasi Berakhir Damai
"Teman-teman saya di CGV Marvel Surabaya, jadi baru ngalamin hal yang kurang mengenakkan, yang udah kesekian kali," ungkap pria tersebut.
"Peringatannya gini temen-temen, jangan mau kalau di kasir ditawarin sesuatu yang temen-temen nggak pesan dan dibahasakan sebagai bonus," lanjut pria tersebut.
Kejadian pertama, pria tersebut mengaku pernah membeli popcorn dan minum di CGV Marvel lalu disebut mendapatkan bonus tempat minum.
"Dulu pernah ngalamin waktu itu mau nonton film, saya beli popcorn dan minum, lalu dibilang dapat bonus tempat minum. Pak mau pilih yang mana (tempat minum bonusnya) bahasanya gitu, ya saya pilih. Begitu sudah keluar struknya ternyata tempat minum itu dihitung, dimasukkan dalam struk," ungkap pria tersebut.
Dan kejadian serupa kembali terulang, saat Jumat (9/6/2023). Pria tersebut hendak nonton, beli popcorn, lalu kasir diduga menyebut bakso sebagai paket bonus. Dan kembali lagi bakso tersebut masuk dalam struk.
"Lalu saya tanya Mas (kasir), bentar Mas kalau nggak pakai bakso jadi berapa. Lantas Masnya bilang 'sebentar Pak saya hitung kembali' dan ternyata selisihnya sampe Rp 50.000," ungkap pria tersebut.
"Artinya, sebenarnya ya kita nggak ngerti yang disebut bonus dimasukkan sebagai hitungan barang yang kita beli. Ya kita lagi ngantri-kan udah buru-buru. Ya kadang-kadang iya-iya aja," imbuh pria tersebut.
Oleh karenanya, pria tersebut mengimbau agar mengecek kembali struk pesanan dengan teliti saat membeli sesuatu. Agar tidak membeli barang atau sesuatu yang tidak dibutuhkan atau tidak ingin dibeli.
Baca Juga : Sambut HUT Bhayangkara ke-77, Polres Tulungagung Berikan Santunan Anak Yatim
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang menilai hal itu sudah termasuk dalam penipuan.
"Gacuma di cgv ya guys, di fastfood atau resto manapun biasa ditawarin upsize dan menu tambahan tp kadang harganya bisa jauh dari total pesanan yg kita pesan, intinya pesen aja yg kalian pengen pesen, selain itu skip aja," kata @muchlisa***.
"Kalau pakai bahasanya bonus atau dapat gratis, jelas penipuan, tapi kalo pakai bahasanya “sekalian” atau tambah beberapa dapet apa gitu si engga menurut saya," ucap @masa.di***.
"Sebenernya marketing seperti ini hampir masuk ke fraud/penipuan..dan perihal kyk gini tuh gk cuman dimakanan doank, di e-commerce pun ada jenis kyk gtu..misal beli hape A paket 1 harga 2jt, paket 2 harga 2,3jt bonus/gratis casing,powerbank,tws blablabla..yg intinya ‘misleading, kalau sesuai UU atau ke pengaduan konsumen.,tentang misleading..bisa tuh dikasus'in..," ujar @tian_alp***.
Sebagai tambahan informasi, upselling merupakan strategi membujuk pelanggan agar membeli produk serupa dengan spesifikasi dan fitur yang lebih tinggi. Teknik tersebut digunakan untuk mendorong pembelian konsumen jadi lebih mahal dengan opsi peningkatan (upgrade) atau premium.
Sejatinya, upselling sah dilakukan jika diterapkan secara baik dan benar. Jadi konsumen tidak dibujuk namun diterangkan soal apa keuntungan upselling. Misalnya dengan konsumen menambah Rp 50.000 bisa dapat dua barang.
