JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan tidak ada kelangkaan gas elpiji yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut telah dipastikan usai melakukan peninjauan di sejumlah pangkalan resmi elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg).
Peninjaaun tersebut dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bersama pihak Pertamina Fuel Terminal Malang. Rombongan dipimpin oleh Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (PISDA) Kota Malang Eny Handayani.
Baca Juga : 5 Kota ini Jadi Kota Terkecil di Jawa Timur, Nomor 1 Luasnya Cuma Segini
"Sebetulnya agenda rutin TPID. Tapi karena ada maraknya kabar kelangkaan elpiji 3 kilogram, kita sekalian melakukan peninjauan bersama Pertamina," ujar Eny Handayani, Jumat (9/6/2023) siang.
Pada peninjauan tersebut, ada dua pangkalan elpiji yang didatangi oleh tim TPID Kota Malang bersama Pertamina. Yakni satu pangkalan elpiji di kawasan Kasin dan satunya di pangkalan di daerah Kelurahan Bandulan.
Hasilnya, dalam tinjauan tersebut didapati bahwa sejauh ini tidak ada kelangkaan elpiji yang terjadi. Sebab, kondisi pengiriman di dua pangkalan tersebut terbilang normal dan tidak ada kendala apapun.
"Dilihat dari dua pangkalan itu, dua-duanya terpantau aman dan tidak ada kelangkaan. Dan masyarakat pun terpantau cukup mudah mendapatkan elpiji" terang Eny.
Untuk itu, Eny mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, apalagi sampai melakukan panic buying. Sebab saat ini ketersediaan elpiji bersubsidi 3 kilogram dipastikan aman tanpa ada kelangkaan.
Sementara itu, Sales Brand Manager Pertamina Fuel Terminal Malang Ahmad Ubaidillah juga mengatakan hal senada. Sebelumnya, kabar terkait langkanya elpiji 3 kg turut juga ia terima, namun ternyata tidak terjadi di lapangan.
Baca Juga : Kota Madiun Kembali Raih Penghargaan BKN Award Tiga Kategori
"Sepertinya bukan kelangkaan ya. Mungkin saja karena keterlambatan pengiriman saja. Tapi tidak sampai terjadi kelangkaan," ujar pria yang akrab disapa Ubaid ini.
Menurut Ubaid, ada beberapa hal yang dinilai menjadi penyebab kelangkaan LPG 3 kilogram ini terjadi. Salah satunya yakni penjual eceran yang kerap mengambil stok di pangkalan resmi dengan jumlah lebih dari 2 tabung 3 kg.
Untuk itu, pada peninjauan tersebut dirinya turut mengimbau kepada semua pangkalan agar bisa membatasi penjualan kepada pengecer seperti itu. Tujuannya, agar kebutuhan masyarakat di sekitar pangkalan bisa terpenuhi.
"Kami (Pertamina) juga mengimbau kepada kelurahan setempat juga. Jadi jangan melayani pengecer yang menggunakan obrok (keranjang berukuran besar di samping motor). Karena itu kadang juga tidak jelas, dijual di mana dan dijual dengan harga berapa," pungkas Ubaid.