JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang semakin serius menyiapkan konsep untuk mengangkat potensi wisata kesenian dan kebudayaan. Yakni Tari Topeng Malangan.
Sebagaimana yang telah diberitakan, salah satu metode yang akan diterapkan adalah dengan mempersiapkan event Tari Topeng Malangan yang diselenggarakan tahunan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Malang Purwoto menyebut nantinya event tahunan Tari Topeng Malangan akan dikonsep secara komersial.
Baca Juga : Jadi Representasi Terbaik Unikama, Putra-Putri Kampus Unikama 2023 Telah TerpilihÂ
Konsep tersebut dilakukan dengan harapan untuk mendukung keberadaan pelaku kesenian dan UMKM. "Nantinya jauh-jauh hari sudah harus direncanakan, sehingga persiapan dan segala sesuatunya pasti lebih baik," katanya.
Rencananya, event Tari Topeng Malangan tersebut akan diselenggarakan setiap tahunnya. Yakni saat haul pencetus kesenian Tari Topeng Malangan, yakni Mbah Karimun, atau pada saat hari jadi Sanggar Seni Topeng Malangan Asmorobangun yang ada di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
"Nanti akan dikemas mungkin pas haul-nya Mbah Karimun atau hari jadinya Sanggar Seni Asmorobangun. Jika seperti itu kan jadinya bisa diselenggarakan secara rutin," imbuhnya.
Mengapa harus Tari Topeng Malang? Purwoto menyebut Tari Topeng Malangan sudah menjadi salah satu ciri khas kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Malang.
"Inikan jadi ciri khas. Tari Topeng Malangan memang aslinya di sini dan hanya ada di sini (Kabupaten Malang). Itu yang kita inginkan nanti ke depannya," imbuhnya.
Purwoto berjanji, konsep yang disiapkan dalam event tahunan Tari Topeng Malangan tersebut akan dikemas secara menarik. "Kalau dari pariwisata itu, event atau kegiatan apa pun tidak hanya sekedar tampil, tidak sekadar event. Tapi tampilan event ini harus dikemas yang sangat menarik," tegasnya.
Dengan konsep yang dikemas secara menarik, Purwoto yakin akan mendatangkan wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Malang. "Tujuannya untuk kita publikasikan, untuk menarik wisatawan. Dengan adanya wisatawan dari luar pada datang ke sini, mereka pasti akan membawa duit. Konsepnya kedepan akan dikarciskan atau seperti apa sedang dipersiapkan," jelasnya.
Selain memberlakukan pembelian tiket, saat event tahunan Tari Topeng Malangan berlangsung juga akan melibatkan pelaku UMKM. Sehingga selain penggiat kesenian, hasil dari adanya event tahunan tersebut juga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
Baca Juga : Bocoran FIFA Matchday: Indonesia Bakal Tanding Lawan Argentina Juni Mendatang?
"Dengan adanya wisatawan datang ke sini, setidak-tidaknya mereka yang jualan pasti laku, oleh-oleh pasti laku, penginapan pasti laku. Itulah konsepnya. Kita kalau ngomong pariwisata itu harus komprehensif seperti itu," ujar Purwoto.
Menurut dia, konsep event tahunan yang dikemas secara komersial tersebut sebanding dengan apa yang dilakukan oleh penggiat kesenian. Sebab, untuk tampil dalam sebuah event tahunan membutuhkan persiapan yang matang. Tidak sekadar tampil.
"Untuk mempersiapkan kesenian ini perlu latihan yang lama, belum properti-nya dan segala macamnya. Tapi kalau sekqdar tampil, tidak ada income yang dia dapat, kan kasian juga. Maka ya harusnya dikomersialkan. Setidaknya wisatawan atau pengunjung yang datang itu bisa mendukung keberlangsungan penggiat seni," ujarnya.
Selain potensi kesenian dan kebudayaan, Disparbud Kabupaten Malang juga sedang mempersiapkan event tahunan di sektor wisata lainnya. Dengan demikian, potensi wisata di Kabupaten Malang akan semakin berkembang.
"Kesenian budaya ini hanya salah satu saja. Itu bagian dari daya tarik wisata. Sehingga sama dengan daya tarik wisata yang lain. Mereka (destinasi wisata) di bangun, dibuat sedemikian hebat tapi kalau tidak didatangi oleh wisatawan ya percuma juga," ucap Purwoto.
