JATIMTIMES - Kebakaran pom bensin mini di Jalan Cut Nyak Dien, Desa Undaan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang hingga Minggu (7/5/2023) masih terus didalami polisi. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian Polsek Turen, pemicu kebakaran disebabkan karena korsleting listrik.
Atas kejadian tersebut, pemilik rumah sekaligus tempat usaha pom bensin mini mengalami luka bakar yang cukup serius. Sedangkan kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta.
Baca Juga : Bus Besar Berisi Penumpang Terjun ke Jurang Dekat Objek Wisata Guci di Tegal
Hasil penyelidikan tersebut disampaikan Kapolsek Turen, Kompol Yusuf Suryadi saat dikonfirmasi, Minggu (7/5/2023). "Selang dan nozzle untuk pengisian penjualan bensin yang terbakar sudah kami amankan sebagai barang bukti," katanya.
Sebagaimana yang telah diberitakan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Sabtu (6/5/2023) pagi. Pemilik rumah sekaligus kios pom bensin mini tersebut bernama Zainudin.
"Kejadiannya kemarin (Sabtu, 6/5/2023) pagi sekitar jam 06.00 WIB. Tapi baru dilaporkan ke Polsek Turen pada pukul 06.45 WIB," kata Yusuf.
Atas kejadian tersebut, sesaat setelah kejadian Zainudin harus dilarikan ke Rumah Sakit Pindad lantaran 65 persen bagian tubuhnya mengalami luka bakar. "Korban mengalami luka bakar kategori sedang dan harus di rawat di rumah sakit," imbuh Kapolsek Turen.
Kronologi kebakaran bermula saat istri dari Zainudin yang bernama Amelia Candra Dewi sedang melayani pembeli bensin. Ketika itulah, terjadi korsleting pada sambungan arus listrik yang ada di dalam mesin pompa bensin. Sehingga menimbulkan percikan api yang kemudian menyambar tabung pom bensin mini tersebut, hingga akhirnya memicu terjadinya kebakaran.
"Kebakaran yang terjadi pada kios pom mini tersebut langsung menjalar pada bagian depan rumah (korban) yang ada di sekitar lokasi kejadian," terang Yusuf.
Banyaknya material yang mudah terbakar menyebabkan api cepat menjalar. Amelia yang saat itu panik bergegas masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anak-anaknya.
Sementara itu, sang suami yakni Zainudin yang berada di dalam rumah dan sedang bersiap untuk berangkat kerja, dengan paniknya lari ke luar rumah untuk mengambil jerigen berisi BBM dengan maksud agar kebakaran tidak semakin membesar.
"Korban (Zainudin) sempat keluar rumah untuk mengamankan dua jerigen yang saat itu berada di dekat pom mini. Dua jerigen tersebut masing-masing berisi BBM 20 liter," jelas Yusuf.
Baca Juga : Susul Lampung, Jalan Rusak di Kalimantan Tengah Viral, Netizen:: Ikut-ikutan Dah
Namun nasib nahas justru menimpa sosok yang berprofesi sebagai guru tersebut. Saat hendak mengamankan dua jerigen berisi bensin tersebut, pria yang kini berusia 33 tahun itu justru terpeleset.
"Saat terpeleset itu, korban terjatuh pada reruntuhan bangunan yang terbakar. Akibatnya korban mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya," tutur Yusuf.
Dari hasil pemeriksaan polisi, sesaat setelah terpeleset Zainudin sempat membuka bajunya yang saat itu terbakar. Setelahnya, yang bersangkutan berusaha menyelamatkan mobil untuk dikeluarkan dari dalam garasi.
"Sesaat setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena luka bakar yang dialaminya," imbuhnya.
Di tengah kepanikan yang berlangsung cukup lama tersebut, para warga akhirnya menghubungi perangkat Desa Undaan untuk melaporkan kejadian kebakaran yang terjadi di rumah korban. Mendapat informasi adanya kebakaran, perangkat desa setempat kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Turen, sebelum akhirnya diteruskan ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang.
Mendapat laporan, petugas gabungan dari kepolisian Polsek Turen, personel Damkar, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, staf Kecamatan Turen, perangkat Desa Undaan, hingga para relawan dikerahkan ke lokasi kejadian. Selain itu, satu unit mobil pemadam milik Damkar Kabupaten Malang juga diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan kebakaran.
"Beberapa jam setelah kejadian api berhasil dipadamkan. Kerugian material berupa kios pom mini dan rumah milik korban yang terbakar ditaksir mencapai Rp 100 juta," tukasnya.
