JATIMTIMES - Momen lebaran, selalu lekat dengan baju baru dan segala macam produk fesyen yang banyak dibeli masyarakat. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan survei Jakpat, mengungkap jenis fesyen yang banyak dibeli masyarakat untuk momen Lebaran.
Survei ini melibatkan 1365 responden muslim dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah responden tersebut, terdapat 957 responden yang membeli produk fesyen baru untuk Lebaran.
Baca Juga : Macet Parah ke Arah Puncak, Polisi Ini Sampai Tuliskan Hal ini untuk Mengatasinya
Dari hasil survei, terdapat beberapa produk yang banyak diminati oleh masyarakat.
Produk yang pertama adalah busana muslim. Fesyen ini tentunya merupakan fesyen yang pas dikenakan dalam suasana religius seperti bulan Ramadan dan Lebaran. Oleh karena itu, ada 79 persen responden yang membeli busana muslim saat Lebaran.
Pada urutan selanjutnya, ada alas kaki. Mungkin produk alas kaki bukan produk yang banyak diperkirakan oleh orang masuk dalam produk yang banyak dibeli saat Lebaran. Namun, dari hasil survei, ternyata ada 64 persen responden yang membeli alas kaki saat Lebaran.
Kemudian, ada produk kerudung yang juga banyak dibeli oleh responden jelang Lebaran maupun saat Lebaran. Jumlah responden yang membelinya ada 44 persen responden. Di bawahnya, ada 40 persen responden yang membeli pakaian kasual untuk Lebaran.
Produk lainnya, ada sarung yang juga banyak dibeli oleh responden saat Lebaran. Besarannya ada 34 persen responden. Berikutnya, ada 30 persen responden yang membeli produk jenis pakaian lainnya.
Baca Juga : Animo Pendaftar Balik Mudik Gratis Polresta Malang Kota Cukup Tinggi
"Ada pula 29 persen responden yang membeli produk fesyen berupa peci atau kopiah untuk Lebaran," kutip dari laman dataindonesia.
Produk selanjutnya ada Mukena. Ada 26 persen responden yang membeli Mukena baru saat Lebaran. Begitupun dengan produk sajadah. Jelang Lebaran ada 24 persen responden yang membeli produk sajadah.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 6-7 April 2023. Margin of error atau tingkat toleransi kesalahan dalam survei ini kurang dari 5 persen.
