JATIMTIMES - Antusias responden di Indonesia untuk menikah begitu tinggi dan nyaris 100 persen. Hal ini berbeda dengan beberapa negara yang justru begitu tinggi keengganan untuk menikah.
Sebut saja, negara China, Korea, Jepang ataupun Singapura. Selain karena faktor mahalnya biaya pernikahan, seperti dikutip dari Dataindonesia, menikah dianggap masyarakat pada negara tersebut merupakan sesuatu yang rumit dan beranggapan hidup melajang tak selalu berarti kesepian.
Baca Juga : Soal Robot Trading ATG, LIRA Dorong Tersangkakan Dua Orang Dekat Wahyu Kenzo
Tren yang terjadi di negara yang disebutkan tersebut tentunya berbeda dengan kondisi di tanah air. Sebaliknya, dari hasil survei Jakpat, 97 persen responden mengaku ingin menikah.
Survei tersebut dilakukan Jakpat pada Februari 2023. Ada sekitar 1.195 responden yang dilibatkan dalam survei. Tingkat toleransi kesal5 atau margin of Error sebesar 5 persen.
Lebih lanjut mengenai survei, terdapat sejumlah alasan dari para responden mengapa mereka begitu antusias untuk menikah.
Ada 1 persen responden yang memiliki alasan lain yang tak dapat dijelaskan secara detail mengapa mereka menikah.
Selain itu, menikah juga dianggap untuk mencapai stabilitas ekonmi. "Hal ini dinyatakan oleh 22 persen responden," kutip dari laman dataindonesia.
48 persen responden menganggap, menikah sebagai suatu fase hidup bersama-sama dan berkeinginan untuk memiliki anak. Alasan selanjutnya adalah, responden telah menemukan orang yang tepat untuk mendampingi hidupnya. Responden yang menyatakan ini besarannya juga tak jauh dari responden yang menyatakan alasan sebelumnya, yakni 49 persen.
Baca Juga : Persiapan Masuk Dunia Kerja, 25 Mahasiswa Ikuti Pelatihan Bimbingan Karir dari Dinkop UMTK
Lebih lanjut, alasan selanjutnya yang mendorong responden perkawinan untuk menikah adalah karena anjuran atau nasehat dari agama. Ada 59 persen persen responden yang menyatakan hal ini.
Kemudian, alasan terbanyak yang diungkapkan oleh para responden mengapa mereka antusias untuk menikah adalah responden ingin memiliki pasangan hidup. Responden yang menyatakan hal ini lebih dari 50 persen atau tepatnya 65 persen.
