free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Misteri Bangsa Nisnas, Penghuni Bumi sebelum Adam 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

21 - Feb - 2023, 21:07

Placeholder
Ilustrasi bangsa Nisnas (foto dari internet)

JATIMTIMES - Jauh sebelum Nabi Adam diturunkan ke Bumi, sejumlah ahli meyakini adanya bangsa Nisnas berdampingan dengan bangsa jin. 

Mengutip penjelasan YouTube ytcrash, bangsa Nisnas adalah bangsa yang musnah sebelum Nabi Adam. Bangsa Nisnas dipercaya hidup jauh di utara Bumi, dekat dengan kutub utara. 

Baca Juga : Viral Santri Kesurupan Hingga Menaiki Sebuah Pohon, Netizen: Effort Ya Kesurupannya

Salah satu kota tempat peninggalan bangsa Nisnas adalah Sbetzbergen. Di kota inilah banyak peninggalan dari bangsa yang telah musnah itu. Misalnya lukisan manusia bersayap ataupun makhluk setengah hewan. 

Seperti dalam surat Al Baqarah (sapi betina) ayat 30 yang berbunyi:  "Ketika Allah berfirman kepada para malaikat 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Lalu para khalifah memberikan pertanyaan: 'Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?. Lantas Allah Berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui?'. 

Dari ayat tersebut disimpulkan bahwa bahwa sudah ada orang yang merusak dan menumpahkan darah di Bumi sebelum Nabi Adam diturunkan. 

Dalam sebuah buku 'para penghuni Bumi sebelum manusia' yang ditulis Mukti Ali, peneliti manuskrip kuno memberi jawaban mengenai siapa bangsa yang ada di Bumi sebelum Nabi Adam.  

Buku tersebut bukan buku fiksi, namun juga tak dapat disebut sebagai buku ilmiah standar. Di dalamnya menceritakan kisah-kisah makhluk tak kasat mata. Namun tanpa dilekati referensi yang memadai. 

Pada halaman 75, tertulis tentang makhluk yang menghuni Bumi sebelum manusia. Hal itu sebagaimana digambarkan dalam Surat Al-Hijr ayat 27 yang artinya 'Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas'. 

Diperkuat dengan keterangan Ibnu Abbas, halaman 12:  "Setelah Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala sifatnya, gunung-gunung telah ditancapkan. Angin telah dilepaskan, di bumi telah ada binatang-binatang liar dan bermacam-macam burung. Maka buah-buahan mengering dan berjatuhan ke bumi, lalu di bumi tumbuh rerumputan yang satu sama lain saling tumpang tindih. Pada saat itu, bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beranekaragam dan berlainan jenis, yang diberi nama jin". 

Dari ayat tersebut, disimpulkan bangsa jin adalah penghuni Bumi sebelum manusia. Namun tak hanya bangsa jin. Buku tersebut juga mengisahkan empat jenis makhluk penghuni Bumi pra-manusia. Yakni, jin atau abul jan dan banul jan, bin, jan, dan iblis. 

Keempat jenis makhluk ini secara berurutan menggantikan jenis makhluk sebelumnya. Iblis adalah jenis mahkluk terakhir dari bangsa jin. Proses penggantian itu dikarenakan mereka  berperang satu sama lain. Puncaknya, iblis menjadi raja langit dan Bumi, memberangus makhluk jenis lain yang gemar berperang dan menumpahkan darah. 

Selain ada jin,  ada manusia sebelum Adam. Isyarat makhluk ini adalah makhluk yang melakukan pertumpahan darah. Namun, bangsa jin tidak memiliki darah seperti manusia. 

Yang memiliki darah adalah bangsa Nisnas. Mereka adalah makhluk berdaging. Umumnya mereka memiliki tubuh setengah manusia dan setengah binatang. Makhluk ini hidup sezaman dengan bangsa jin. Dan mereka termasuk yang ditumpas oleh iblis karena telah melakukan perusakan. 

Sisa bangsa Nisnas yang melarikan diri dari iblis bersembunyi di gunung, pantai, bahkan di dalam laut. Kedua bangsa ini, yaitu bangsa jin dan Nisnas memiliki kecerdasan yang tidak biasa dan memiliki jejak peradaban yang mencengangkan hingga membuat peneliti tak ragu meneruskan penelitiannya. Sebab, bukti berupa ukiran di dinding gua maupun artefak terlampau sulit untuk dipikirkan secara logis. 

Contohnya, mengapa patung-patung seberat puluhan hingga ratusan ton bisa dibuat di Pulau Paskah, yang secara teknologi dan hitung-hitungan sulit dibayangkan. 

Dari jejak lukisan dan peninggalan artefak, para ilmuwan menyimpulkan bahwa makhluk itu hidup sebelum Adam. Tetapi mereka sudah mengembangkan teknologi yang canggih, melampaui manusia masa kini. 

Salah satu bukti kecanggihan itu adanya piramida. Juga penemuan kota bawah laut atau kota tenggelam dalam bumi yang membuktikan bahwa makhluk-makhluk itu sedemikian cerdasnya. 

Baca Juga : Dahsyatnya Ledakan Bahan Mercon di Blitar, Potongan Tubuh Korban Ditemukan Hingga Radius 150 Meter

Bedanya dengan manusia Adam, ukuran otak bangsa Nisnas lebih kecil tapi tenaganya luar biasa besarnya. 

Ciri umum bangsa Nisnas adalah manusia setengah binatang atau binatang setengah manusia. Misalnya seperti manusia berkepala burung dari mesir kuno. Juga seperti di Indonesia terdapat ukiran manusia berkepala binatang. 

Disebutkan juga, bangsa Nisnas yang membangun peradaban Atlantis, yang telah lama didongengkan oleh Plato. Tapi kemudian Arysio Santos menerbitkan buku Atlantis yang hadir untuk membenarkan bahwa Atlantis bukan dongeng. Hanya, letak bayangan Atlantis dari Plato meleset dari posisi yang ditemukan oleh Arysio Santos. 

Menurut Arysio Santos, Atlantis berada di Indonesia. Buktinya, manusia garuda, manusia bersayap, persawahan terasiring, Candi Borobudur, iklim tropis, dan gunung api yang banyak berada di Indonesia. Hal itu menjadikan indonesia sebagai nenek moyang peradaban dunia dengan Sundaland sebagai pusatnya. 

Namun kemudian Atlantis tenggelam, makhluk seperti manusia juga menghilang. Bangsa Nisnas musnah dan sisa-sisa dari mereka yang bertahan adalah dianggap dewa oleh orde manusia karena memiliki kemampuan magis atau tidak logis. 

Tak heran di berbagai penjuru dunia banyak ditemukan artefak manusia setengah binatang. Termasuk di Indonesia. 

Bangsa Nisnas memiliki postur yang lebih tinggi dari manusia pada umumnya. Tak heran kuil-kuil yang dibangun lebih besar dan megah. Dengan kemampuan akal dan teknologi yang maju, mereka bisa membuat persenjataan yang melampaui zamannya. 

Bangsa Nisnas juga bisa menciptakan senjata yang saat ini disebut nuklir. Termasuk teknologi pesawat, dan teknik pengolahan dan peleburan logam telah dikembangkan hingga nyaris sempurna. 

Sebelum Azazil diusir dari langit, dia diperintahkam Tuhan untuk membinasakan bangsa Nisnas. Karena Nisnas telah lupa akan tugas yang diberikan olehnya. Pasukan malaikat yang dipimpin Azazil dan pasukan burung berekor api menyerbu Bumi yang dilengkapi dengan persenjataan. 

Sebagian dari bangsa Nisnas bisa melarikan diri dan membentuk koloni. Ada yang bertahan di bawah laut dan membentuk kota di bawah laut, yang dikenal sebagai putri duyung. 

Sedangkan sebagian dari bangsa Nisnas yang memiliki tubuh manusia setengah binatang saling membantu untuk membangun peradaban baru di planet lain atau di dimensi lain. 

Kota-kota yang sebelumnya dibangun dengan megah beberapa sempat diamankan dari kehancuran itu. Kota itu disembunyikan ke dimensi lain, seperti dikenal peradabaan Lemuria. 

Sebenarnya, sudah pernah ditemukan dan beberapa kali ekspedisi telah meneliti artefak penelitian ini. Reruntuhan pernah ditemukan penelitia dari Swedia dan Norwegia, namun semakin mereka tahu, semakin bingung dan akhirnya mereka ragu untuk meneruskan penelitian mereka. Terlalu banyak hal yang berbenturan dengan keyakinan, karena semua yang mereka teliti dapat mengacaukan keyakinan dan teori yang ada. 


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy