JATIMTIMES - Suroso warga Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ditemukan meninggal di sebuah tempat indekos yang ada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (10/2/2023). Polisi menduga, penyebab kematian kakek 64 tahun itu karena penyakit yang dideritanya.
"Jenazah korban sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," kata Kapolsek Singosari Kompol Achmad Robial kepada Jatim Times, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga : Nelayan Asal Blitar ditangkap Satreskoba Polres Tulungagung di Indekos Ngunut
Peristiwa penemuan mayat ini, bermula pada Jumat (10/2/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Suwarjo selaku pemilik indekos tempat korban menginap, merasa curiga lantaran setiap pagi korban selalu terlihat beraktivitas. Namun tidak dengan pagi itu, Jumat (10/2/2023).
Berawal dari kecurigaan itulah, pemilik indekos di Dusun Losawi, Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu kemudian berinisiatif untuk mengetuk pintu kamar indekos korban. Meski telah di ketuk selama berulang kali, korban tetap tidak merespon.
"Karena pintunya tidak kunjung dibuka, pemilik indekos akhirnya membuka paksa pintu kamar korban," imbuh anggota Polri dengan pangkat satu melati ini.
Ketika itulah, pemilik indekos mendapati korban sedang tergeletak di tempat tidur. Semula, dia mengira jika korban sedang tidur. Namun, ketika dibangunkan korban tetap tidak sadar.
"Saat itu saksi (pemilik indekos) sempat mencoba untuk membangunkannya, namun korban tetap tidak bergerak. Setelah dicek oleh saksi, ternyata korban sudah meninggal dunia," tuturnya.
Mengetahui hal itu, pemilik indekos meminta bantuan kepada warga sekitar sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Anggota Polsek Singosari yang mendapat laporan langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi korban.
"Kami (Polsek Singosari) mendatangi TKP bersama dengan tim medis dari Puskesmas Singosari. Jenazah sudah di evakuasi, kami tidak menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban," jelasnya.
Baca Juga : Usai Suami Bilang Jijik, Tersangka Pencabulan 17 Anak di Jambi Coba Bunuh Diri
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menolak jika korban di autopsi. Hal itu dikuatkan dengan surat pernyataan yang menyatakan jika keluarga korban keberatan jika dilakukan autopsi, serta menganggap kematian korban murni karena hal yang wajar.
"Jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya," timpal Kapolsek Singosari.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga yang disampaikan kepada kepolisian, sebelum ditemukan meninggal dunia korban sempat mengeluh sakit. Mengetahui keluhan tersebut, pihak keluarga sempat menawarkan kepada korban untuk berobat.
"Menurut keterangan dari saksi, yakni cucu korban, diketahui bahwa korban ini baru satu minggu tinggal di indekos (tempat kejadian). Kemarin malam (Kamis 9/2/2023) sebelum kejadian, korban masih bertemu dengan cucunya. Saat itu saksi (cucu) bersama ketua RT sempat mengajak korban untuk berobat karena mengeluh sakit di bagian dada," beber Robial.
Atas kesaksian itulah, polisi menduga korban meninggal sehari sebelumnya hingga akhirnya ditemukan oleh pemilik kost. "Diduga korban meninggal kemarin (Kamis 9/2/2023) malam karena sakit. Dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi," tukas Kapolsek Singosari.