JATIMTIMES - Rusia akan kembali menyerang Ukraina. Serangan itu berupa tank terkuat T-14 Armata. Namun, strategi penyerangan itu diketahui oleh Inggris sehingga mereka langsung membocorkannya pada publik. Rencana itu dibocorkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris.
"Seperti dilaporkan sebelumnya, Rusia telah menyiapkan sejumlah kecil tank tempur utama T-14 Armata untuk penempatan operasional pertama di Ukraina," demikian pernyataan resmi Kemhan Inggris di Twitter, Rabu (25/1).
Baca Juga : Covid-19 Varian Kraken Masuk Indonesia, Memicu Kenaikan Kasus?
Pernyataan Kemhan Inggris itu berlanjut pada waktu beberapa bulan terakhir, di mana Rusia di Ukraina enggan untuk menerima tank T-14 itu. Alasannya, karena kendaraan tersebut dinilai dalam kondisi yang sangat buruk. Oleh karena itu, Inggris sampai bingung dengan rencana Rusia yang akan mengirim tank yang dianggap tidak canggih itu.
Dalam tiga tahun terakhir menurut Kemenhan, Rusia secara terbuka menggambarkan masalah yang berkaitan dengan mesin T-14 dan sistem pencitraan termal. Bahkan, pada dua tahun yang lalu Sergei Shoigu Menteri Pertahanan Rusia pernah menggambarkan rencana produksi pada 2022 lalu.
Sergei mengatakan, produksi itu diadakan sebagai bahan percobaan untuk industri percobaan. Kemenhan Inggris lalu meyakinkan bahwa Rusia tidak mungkin mengerahkan tank yang tidak memenuhi standar normal itu.
"Oleh karena itu, tak mungkin tank T-14 yang dikerahkan akan memenuhi standar normal untuk peralatan baru yang dianggap bisa beroperasi," lanjut pernyataan Kemhan Inggris.
Medan perang di Ukraina pun diyakini sejumlah intelijen Barat tak akan cocok bagi T-14 Armata untuk bertempur secara maksimal. Dugaan pengerahan tank itu muncul saat Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) siap mengirim tank ke Ukraina.
AS saat ini tengah tahap finalisasi rencana pengiriman 30 tank M1 Abrams. Dalam perang melawan Ukraina, Rusia disebut-sebut belum mengerahkan kekuatan kendaraan tempur tank T-14 Armata.
Baca Juga : 4 Destinasi Wisata Keren yang Wajib Dikunjungi Saat Berada di Toraja
Dalam perang itu, tank yang dikirimkan Rusia dinilai kurang kuat dan kerap menjadi sasaran empuk anti-tank dari AS dan negara Barat lainnya. Sementara, 14 Armata dikenal dengan kekuatannya menahan senjata anti-tank termasuk balistik tank lawan hingga misil.
Namun tank ini memiliki kekurangan pada mobilitasnya yang kurang lincah karena ukurannya yang besar dan amat berat. Namun, sejauh ini belum ada kepastian kapan tank Abrams itu akan dikirim ke Ukraina. Mereka hanya menyampaikan perlu waktu lama sampai tentara bisa mengoperasikan tank Abrams secara efektif.
Lalu, Jerman sendiri disebut sudah siap untuk memberikan izin kepada negara-negara NATO untuk mengirimkan tank membantu pasukan Kyiv. Isyarat kesiapan perizinan pengiriman tank leopard 2 sempat dikeluarkan oleh para pejabat Jerman, namun hal itu bisa nyata jika AS juga turut memberikan tank Abrams ke Ukraina.