JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 7,1 terjadi di Kecamatan Melinguane, Sulawesi Utara pada Rabu (18/1) pukul 13.06 WIB.
Menurut laporan BMKG yang disampaikan melalui Twitter resminya, gempa bumi berpusat di 2,80 Lintang Utara, 127,11 Bujur Timur atau 141 km tenggara Melonguane, Sulawesi Utara dengan kedalaman 71 km.
Baca Juga : Dikendarai Seorang Wanita, Sepeda Motor "Terbang" ke Atap Rumah
Gempa bumi ini juga dirasakan di wilayah III Minahasa, III Manado, III Minahasa Utara, III Bitung, III Ternate, III Sofifi, III Halmahera Timur, III - IV Talaud, III Minahasa Tenggara, III Minahasa Selatan, III Bolaang Mongondow Timur, III Bolaang Mongondow Selatan, III - IV Kepulauan Sangihe, II Kota Gorontalo, III Tomohon, III Bolaang Mongondow, III Halmahera Barat, III Halmahera Utara, III - IV Kepulauan Sitaro.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan gempa berpusat di Laut Maluku Mag 7,1. "Update kedalaman 71 km. Guncangan max IV MMI di Melonguane Kep Talaud. Tidak ada potensi tsunami," tulis Daryono melalui akun Twitternya.
Selain gempa utama M 7,1, gempa susulan juga terus terjadi selama 5 kali. Yang paling besar berkekuatan magnitudo 5,3.
"Gempa Laut Maluku M7,1 sudah diikuti 5 gempa susulan Mag terbesar 5,3," ucap Daryono pukul 13.38 WIB.
Baca Juga : Ternyata, Pembunuh Gadis Buang Sajam di Sungai Depan Rumah Korban
Menurut Daryono, gempa laut Maluku M 7,1 ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku (intraslab) dengan mekanisme geser (strike slip).
Oleh karenanya BMKG mengimbau agar masyarakat waspada akan terjadinya gempa susulan. Masyarakat juga diimbau untuk tenang dan tidak panik dengan adanya berita-berita yang tak terverifikasi kebenarannya.