JATIMTIMES - Jauh sebelum ditemukan adanya mayat tanpa busana yang telah menjadi tengkorak di tengah lahan tebu, warga mengaku sempat mencium aroma bangkai. Namun, aroma tak sedap tersebut sempat dikira merupakan bangkai hewan.
Pernyataan itu disampaikan oleh salah satu warga bernama Slamet Mulyadi. Menurut dia, selama bekerja sebagai buruh harian di lahan tebu yang terletak di Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, warga sering mencium aroma tidak sedap. Tetapi, warga tidak pernah menyangka bahwa bau tersebut berasal dari mayat manusia.
Baca Juga : Sederet Temuan Sepasang Kekasih Tewas Berpegangan Tangan di Hotel CiputatĀ
"Kalau orang mungkin menghirup aroma bau tidak sedap kayak bangkai, itu sudah lumrah di sekitar lokasi sini. Tapi tidak tahunya ternyata itu bangkai manusia. Semula dikira mungkin bangkai hewan. Tapi yang lebih tahu warga. Saya kan hanya bekerja di ladang ini," ungkapnya kepada Jatim Times.
Sebagaimana yang telah diberitakan, Slamet merupakan orang pertama yang melaporkan kejadian penemuan mayat ke perangkat desa Sukoraharjo, Kamis (5/1/2023) siang. Sebelumnya dirinya mengaku mendapat informasi dari sesama pekerja buruh harian di ladang tebu bahwa ada mayat yang sudah menjadi tengkorak. Setelah melihat secara langsung dan memastikan kebenarannya, Slamet akhirnya melaporkannya ke perangkat desa.
Kejadian penemuan mayat tanpa busana tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian. Mendapat laporan, petugas gabungan dari kepolisian, TNI, muspika, perangkat desa, hingga beberapa relawan dari Tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dikerahkan ke lokasi kejadian.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi luar, tim Inafis Polres Malang beserta para relawan membawa mayat yang ditemukan tergeletak di tengah ladang tebu tersebut ke kamar jenazah guna kepentingan penyelidikan.
Sementara itu, dari pantauan Jatim Times di lokasi, mayat orang dewasa tersebut ditemukan dalam posisi terlentang. Kondisi mayat sudah tidak bisa dikenali karena sudah menjadi tengkorak.
"Katanya warga sini tidak ada yang hilang. Pak Kades juga bilang katanya tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya," ujar Slamet.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Sukoraharjo Sujianto membenarkan, sebelum adanya penemuan mayat, pihaknya tidak mendapat informasi akan adanya warga yang hilang. Dia menduga mayat yang ditemukan tanpa busana tersebut bukanlah penduduk desanya.
Lantaran alasan itulah, warga tetap beraktivitas seperti biasanya. Termasuk saat menggarap ladang pertanian yang menjadi lokasi penemuan mayat.
"Rupanya orang ngarit. Cari rumput itu sering ke sini. Tapi tidak pernah sampai lihat itu (mayat)," ucapnya.
Baca Juga : Viral Video Polisi Kejar hingga Tembak Pelaku Kejahatan di Kota Malang
Guna memastikan identitas mayat yang ditemukan di wilayah pemerintahannya, Sujianto mengaku bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Bahkan dirinya juga sempat dimintai keterangan guna memastikan apakah sebelum ditemukan mayat tanpa identitas, sempat ada warga yang dilaporkan hilang.
"Sampai ditemukan mayat ini, belum ada berita orang hilang di desa ini (Sukoraharjo). Tiba-tiba ada penemuan mayat," tukasnya.
Dari pengamatan Jatim Times, lokasi penemuan mayat tidak jauh dari pemukiman warga. Yakni hanya berkisar lima meter.
Sementara itu, tepat di belakang bangunan pemukiman warga ada pembatas aliran sungai kecil yang menyerupai got. Aliran air di dalam got tersebut sepintas juga tercium aroma kurang sedap. Hal itulah yang dimungkinkan warga juga tidak mengira jika ada mayat di tengah ladang tebu.
Seperti ladang tebu pada umumnya, lokasi penemuan mayat terlihat berserakan dedaunan tanaman tebu. Di beberapa ruas jalan menuju ladang, terlihat rerumputan yang lumayan rindang. Hal itulah yang biasa dimanfaatkan oleh warga untuk mencari pakan ternak.
Akses jalan untuk menuju lokasi penemuan mayat cukup curam. Hanya ada jalan setapak di tengah rimbunnya dedaunan tebu. Untuk menuju jalan setapak, harus menyeberang ke pinggir got.
Di dinding got itulah, polisi sempat menemukan tas dan beberapa barang bukti yang diduga milik korban. Barang bukti tersebut akhirnya di bawa petugas kepolisian guna kepentingan penyelidikan.