JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu akhirnya menuntaskan 7 titik pembangunan jalan tembus di Kota Batu. Untuk melancarkan pembangunan jalan tembus itu, sebanyak 137 warga harus rela menghibahkan tanahnya.
Untuk 7 titik jalan tembus itu, digelontorkan dana Rp 23 miliar. Rinciannya, jalan tembus Sisir-Pandanrejo dengan panjang 1.530 meter menggelontorkan anggaran Rp 8,1 miliar. Lalu jalan tembus Sisir-Temas sepanjang 1.380 meter menghabiskan Rp 3,8 miliar.
Baca Juga : Apresiasi Kinerja OPD, Wali Kota Batu Berikan Penghargaan
Jalan tembus Songgokerto-Sumeberejo dengan panjang 2.735 meter menggelontorkan Rp 3,6 miliar. Peningkatan ruas jalan Dusun Klerek Desa Torongrejo dengan panjang 1.7550 meter menghabiskan Rp 2,6 miliar.
Jalan tembus Sumberejo-Ngaglik sepanjang 872 meter dengan anggaran Rp 1,9 miliar. Jalan tembus Sumberejo-Sisir yang panjangnya 738 meter menggelontorkan anggaran Rp 1,6 miliar. Dan, peningkatan ruas Jalan Dadaprejo-Junrejo sepanjang 1.050 meter menghabiskan Rp 1,3 miliar.
Selesainya pembangunan jalan tembus di 7 titik tersebut ditandai dengan peresmian oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko di salah satu titik pada Selasa (13/12/2022) hari ini. Yakni diresmikannya jembatan sekaligus jalan tembus di jembatan Sisir-Pandanrejo.
Jembatan Sisir-Pandanrejo diberi nama Jembatan Telogo Towo. Dewanti mengatakan, adanya jembatan dan jalan tembus baru ini adalah untuk memberikan akses kepada masyarakat sekaligus untuk mengurai kemacetan.
Adanya akses baru ini dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Batu. Tak lupa Dewanti juga mengucapkan syukur dan terima kasih kepada masyarakatnya yang sukarela telah memberikan sebagian tanahnya untuk dibangun menjadi jalan tembus dan jembatan.
“Ada 137 warga yang dengan ikhlas menghibahkan tanahnya untuk dijadikan jalan tembus. Tanpa ada negosiasi dan keributan, para warga sendiri yang memberikan. Masyarakat Kota Batu memang memiliki wawasan ke depan. Dengan memberikan asetnya sedikit untuk jalan, perekonomian seluruh warga bisa meningkat dan sejahtera,” ungkap Dewanti.
Ke depan jalan tembus ini akan terus disempurnakan, dilengkapi rambu-rambu lalu lintasnya. “Dengan begitu, jalan tembus ini akan menjadi layak dan nyaman untuk dilewati,” tambah Dewanti.
Baca Juga : Mampu Kuasai Jalur Ekstrem di Kaki Gunung Muria, 4 Rider ISSI Kota Batu Sabet Prestasi di Indonesia Downhill
Kebanyakan dari jalan tembus tersebut belum memiliki nama. Untuk itu, wali kota Batu meminta usulan dari warga untuk memberikan nama yang sesuai dan mengandung nilai kearifan lokal.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat menambahkan, pembangunan jalan tembus ini sangat penting karena berfungsi mengurai kemacetan dan memperlancar pergerakan produktivitas masyarakat dan barang.
Harapannya, jalan tembus ini akan menjadi pemicu peningkatan produktivitas perekonomian masyarakat sekaligus memperlancar mobilitas wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Yang pada akhirnya akan memberi dampak kesejahteraan masyarakat Kota Batu menuju Desa Berdaya Kota Berjaya.
“Hampir keseluruhan jalan tembus yang kita bangun ini mengimplementasikan prinsip-prinsip pembangunan berbasis partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat dengan ikhlas sukarela memberikan sebagian lahannya untuk digunakan sebagai pelebaran jalan tembus ini,” ucap Alfi.
Ukuran jalan tembus terbangun dengan lebar bervariasi, antara 7 hingga 15 meter dari eksisting awal lebar 2 meter sampai 5 meter. Perkerasan jalan menggunakan hot mixed asphalt (flexible pavement) dan perkerasan kaku dengan concrete mixed/ beton (rigid pavement). Total jalan tembus dan jembatan yang dikerjakan mencapai 10 km.