JATIMTIMES - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 73.693 orang mengungsi sejak hari pertama hingga hari kelima pasca-gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana tersebut, Pemkot Batu memberangkatkan bantuan logistik untuk dapur umum dan delapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Kabupaten Cianjur.
Bantuan dan pemberangkatan tim Tagana langsung dilakukan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dari halaman rumah dinas wali kota, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga : Secara Aklamasi, Sentot Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Kota Batu 2022-2026
Kepala Dinas Sosial Kota Batu Ririk Mashuri mengatakan, anggota yang diberangkatkan akan membantu di dapur umum bersama tim dari Provinsi Jawa Timur. “Kami memberangkatkan delapan orang untuk membantu di dapur umum,” ucap Ririk.
Tim Tagana Kota Batu diperkirakan akan sampai di Cianjur pada Minggu 27 November 2022. Nantinya tim akan menuju posko dapur umum di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Selain itu, 9 ton bantuan logistik berupa bahan pangan dan sebagainya juga ikut diberangkatkan. Di antaranya sembako, sayuran, buah, obat-obatan, pakaian, alat tulis kantor, snack, minuman, mainan, hingga kebutuhan wanita dan bayi.
“Total bantuan yang diberangkatkan sekitar 9 ton. Bantuan ini juga terkumpul dari masyarakat Kota Batu,” tambah Ririk.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berharap tim ini bisa menjalankan tugas dalam misi kemanusiaan dengan baik dan kembali ke Kota Batu dengan selamat. “Saya merasa senang dan mengucapkan terima kasih kepada relawan yang berangkat ke Cianjur. Masih ada potensi gempa susulan. Saya berpesan kepada semua relawan untuk berhati-hati dan menjaga diri,” ucap Dewanti.
Baca Juga : Foto Bersama Suami, Bunga Zainal Terkena Komentar Pedas Netizen
Sesuai data BNPB, korban meninggal akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 318 orang. Sedangkan rumah rusak mencapai 58.049. Rinciannya, rusak berat 25.186, rusak sedang 12.496, dan rusak ringan 20.367.
Selanjutnya infrastruktur yang rusak meliputi 368 sekolah, 144 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung atau perkantoran. Lalu, tercatat ada 16 kecamatan yang terdampak gempa berskala 5,6 MMI itu. Dari 16 kecamatan itu, terdapat 146 desa.