JATIMTIMES – Bupati Jember H. Hendy Siswanto mengajak masyarakat Jember memeriahkan event paling akbar, yakni gerak jalan tradisional Tanggul-Jember (Tajem) yang menempuh perjalanan 30 kilometer.
“Gerak jalan tradisional Tanggul-Jember adalah salah satu event akbar yang kita nanti-nantikan bersama. Bukan hanya bermanfaat sehat, tapi juga bergerak ikut mendorong ekonomi kerakyatan. Oleh karenanya, mari masyarakat Jember ramai-ramai mendaftar di tempat-tempat yang sudah ditentukan,” ujar Bupati Hendy Siswanto.
Baca Juga : Lomba Konten Kreator, Pemerintah Kecamatan Pakisaji Kenalkan Kaliku, Apa Itu?
Bupati juga menyatakan gerak jalan Tanggul-Jember tahun ini, selain digelar setelah vakum 2 tahun akibat pandemi, juga berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya. Nantinya ada hiburan di tempat finis yang bersamaan dengan kemeriahan semifinal Piala Dunia 2022 Qatar.
“Jangan sampai terlewatkan kemeriahan Tajemtra tahun ini karena finisnya nanti di alun-alun Jember, selain ada hadiah total 200 juta rupiah yang diperebutkan, juga dihibur dengan nonton bareng semifinal piala dunia dan diramaikan berbagai produk lokal Jember dan UMKM,” ungkap bupati.
Untuk tempat-tempat pendaftaran sendiri, Pemkab Jember sudah menyiapkan 8 titik lokasi pendaftaran Gerak Jalan Tajemtra. Yakni Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkab Jember di kawasan Stadion Jember Sport Garden (JSG), GOR PKPSO Kaliwates, Kantor Kecamatan Kaliwates, Kantor Kecamatan Kalisat, Kantor Kecamatan Rambipuji, Kantor Kecamatan Bangsalsari, Kantor Kecamatan Tanggul, dan Kantor Kecamatan Mayang.
“Pendaftarannya gratis. Untuk 1.000 pendaftar pertama akan mendapatkan kaus,” ucap bupati.
Baca Juga : Jelang Peringatan HUT KORPRI Ke-51, ASN Kota Kediri Tabur Bunga di TMP
Gerak Jalan Tajemtra ini sendiri sudah digelar sejak tahun 1975. Secara umum, Gerak Jalan Tajemtra tidak jauh berbeda dengan gerak jalan pada umumnya. Yang membedakan dari Tajemtra adalah jarak tempuh yang mencapai 30 km sehingga akan menguras stamina peserta.
Selain itu, ada ketentuan regu yang kreatif. Hal ini yang akhirnya membuat banyak peserta mengenakan kostum unik sehingga mirip dengan karnaval. Rata-rata setiap kegiatan ini digelar, pesertanya mencapai 10 ribu lebih.