JATIMTIMES - Kasus aktif Covid-19 mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut ternyata juga turut terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Kondisi tersebut, ternyata juga terjadi nyaris di seluruh wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Malang menjadi terbesar kedua di Jawa Timur. Yakni ada sebanyak 177 kasus aktif.
Baca Juga : Disnaker Bentuk Tim Khusus Guna Berpartisipasi dalam Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022
"Jadi kasus aktifnya sampai saat ini ada 177 kasus. Kasus baru per hari ini ada sebanyak 15 kasus aktif dan yang sembuh ada 19 pasien. Jadi memang pertambahannya cukup cepat, namun cenderung tidak berbahaya," jelas Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo, Selasa (22/11/2022).
Menurut Wiyanto, pada kenaikan kasus aktif Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhirnya, pasien asal Kabupaten Malang masih banyak diarahkan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kepanjen. Namun catatannya, saat ini sudah kembali berangsur turun.
"Beberapa waktu lalu memang ada kenaikan, namun saat ini sudah mulai ada penuruan kasus," jelas Wiyanto.
Menurut Wiyanto, dari sebanyak 177 kasus aktif tersebut, sebanyak 33 kasus di rawat di RS. Sedangkan sisanya, masih akan dipastikan perkembangan kondisi serta lokasi perawatannya. Namun dirinya memastikan bahwa peningkatan kasus aktif Covid-19 yang terjadi saat ini cukup terkendali.
"Ya di RSSA Malang itu, kalau di Kabupaten Malang di RSUD Kanjuruhan. Sementara itu, di Puskesmas atau di tempat isoter sementara tidak ada. Jadi ada 33 yang dirawat di Rumah Sakit, sisanya masih akan kita pastikan," jelas Wiyanto.
Baca Juga : Kasus Covid-19 di Kota Malang Meningkat, Pemakaman Prokes Covid-19 Bertambah
Dengan kenaikan kasus tersebut, dirinya mengimbau masyarakat agar tidak cemas. Menurutnya, masyarakat perlu untuk tetap menjaga pola hidup yang sehat dan bersih. Terutama dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bisa melaksanakan vaksinasi.
"Ya kalau bisa jangan hanya dosis booster pertama saja, tapi sampai dosis booster kedua," pungkas Wiyanto.