JATIMTIMES - Beberapa tahun terakhir ini, sekolah dasar negeri (SDN) kurang diminati oleh masyarakat Tulungagung. Terbukti banyak SD negeri yang pagu rombel (rombongan belajar) kurang dibandingkan dengan pagu rombel di sekolah swasta atau yayasan yang berbasis agama.
Hal itu ternyata juga termonitor oleh Wakil Ketua DPRD yang juga Ketua DPC Gerindra Tulungagung Ahmad Baharudin. Berdasarkan informasi yang didapatnya, masyarakat Tulungagung saat ini mempunyai kecenderungan memilih sekolah yang berbasis agama daripada sekolah umum. Sehingga, minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SD negeri menjadi menurun.
Baca Juga : Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Tidak Akan Menghadiri Acara Puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali
Untuk mengurai masalah itu, dirinya akan mendorong Pemkab Tulungagung, khususnya Disdikpora, untuk melakukan inovasi pendidikan. "Saya memberikan kesempatan dan masukan kepada Pemkab Tulungagung untuk segera mengevaluasi dan berinovasi," kata Ahmad Baharudin usai ziarah di TMP, Kamis (10/11/2022).
Menurut dia, perubahan minat masyarakat dalam memilih sekolah adalah hal yang wajar karena sekolah dengan basis agama dinilai nantinya bisa membuat anak-anaknya memahami agama, berperilaku yang baik, dan punya akhlak yang baik pula.
D itengah persaingan memilih tempat pendirian formal ini, Baharudin mendorong agar Disdikpora Tulungagung, khususnya SD negeri, segera melakukan inovasi dan menerapkan kurikulum baru sesuai minat masyarakat.
"SD negeri yang kurang murid harus kita dorong untuk berinovasi dan menerapkan kurikulum baru. Kurikulum memprioritaskan kemampuan anak atau pendidikan berbasis menggali potensi anak," terangnya.
Dengan kurikulum baru yang fokus pada kelebihan anak, maka pembelajarannya pun akan lebih menyenangkan. Kurikulum ini bisa mengarah kepada agama, seni, budaya, olahraga, teknik atau ilmu-ilmu lain yang didasari dari potensi yang dimiliki siswa.
Karena bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-77, Baharudin juga mengajak masyarakat Tulungagung khususnya para pemuda untuk bersama-sama dan bersemangat dalam mengisi kemerdekaan. Tujuannya agar negara Indonesia bisa maju, aman, tentram dan kehidupan masyarakatnya makmur serta sejahtera.
"Untuk pendidikan, kita akan fasilitasi ruang belajar baik formal maupun nonformal agar generasi muda bisa terus berprestasi demi kemajuan bangsa. Kunci kesuksesan dan kemajuan bangsa adalah pendidikan," tutupnya.