JATIMTIMES -Ketua DPRD M Miyadi menyayangkan digelarnya acara Night Colour Funwalk (NCF) oleh Pemerintah Kabupaten Tuban dengan sponsor tunggal Bank Jatim pada Sabtu (6/11/2022) malam.
Kegiatan NCF yang dipusatkan di bundaran patung Letda Sucipto Tuban atau hanya berjarak 50 meter dari muka halaman gedung DPRD Tuban membuat warga muda-mudi berbondong-bondong menyaksikan hiburan yang menghadirkan artis ibu kota dan Gubernur Jatim serta tuan rumah Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzk.
Baca Juga : Pemkot Malang Tunda Pembayaran Lahan untuk Parkir di Kayutangan Heritage, Ini Alasannya
Tak pelak hadirnya ribuan penonton yang memadati kawasan ikonik patung Letda Sucipto yang sempit itu mengakibatkan sejumlah fasilitas umum (fasum) rusak dan atau dirusak termasuk di area halaman gedung dewan.
Selain itu, dampak NCF itu informasi terhimpun banyak penonton mengalami kecopetan harta benda, berupa handphone saat menyaksikan acara tersebut. Parahnya lagi, pada pelaksanaan kegiatan NCF juga terjadi penutupan jalan protokol Tuban serta pengalihan arus lalulintas yang menjadikan sopir luar kota kelimpungan memutar arah lewat Ringroad.
"Saya merasa prihatin dengan adanya kegiatan tadi malam (NCF). Panitia atau pemkab memilih lokasi yang tidak tepat (bundaran Letda Sucipto)," tulis M Miyadi yang disampaikan kepada awak media, Minggu (6/11/2022).
Dewan juga merespon kritis terhadap peran Bank Jatim sebagai sponsor tunggal. Sebab, biaya kegiatan NCF menyerap anggaran Rp 6,26 miliar yang hanya digunakan semalam. Lanjutnya, dewan akan meminta kejelasan dari Bank Jatim. Apakah anggaran tersebut merupakan anggaran tanggung jawab sosial atau CSR perbankan, maupun anggaran sosialisasi inklusi keuangan perbankan untuk kabupaten Tuban.
"Kita belum jelas karena agenda ini menelan biaya yang tidak sedikit dan sebetulnya anggaran sebagai bentuk CSR Bank Jatim atau apa," tanya Miyadi.
Dewan prihatin apabila dugaan anggaran untuk gelaran NCF diambilkan dari CSR Bank Jatim hanya digunakan kegiatan sesaat. Legislatif sebagai kontrol terhadap eksekutif dalam hal ini pemkab Tuban meminta eksekutif untuk lebih peka akan kondisi riil warganya. Sebab mestinya, anggaran besar tentu akan lebih bermanfaat digunakan hal-hal peningkatan indek kualitas masyarakat atau upaya pengurangan kemiskinan di daerah.
Dewan juga mengecam Bank Jatim untuk sudi bertanggung jawab atas rusaknya fasum di sekitar bundaran patung Letda Sucipto termasuk halaman gedung DPRD Tuban. "Pihak Bank Jatim bertanggung jawab dan jangan sampai perbaikannya fasum menggunakan anggaran APBD Tuban," imbuhnya.
Baca Juga : Sejak Awal November, Covid-19 Jatim Kembali Naik Dipicu Subvarian Omicron XBB
Lebih lanjut, Miyadi menyarankan rekan kerja di legislatif sebagai representasi keterwakilan suara warga Tuban untuk baikot pengesahan APBD 2023. Apabila dampak negatif dari acara NCF dibebankan APBD Tuban.
"Kalau sampai hal tersebut (perbaikan fasum) menggunakan APBD, maka lebih baik APBD 2023 tidak perlu disahkan dulu oleh DPRD," tutupnya.
Hingga berita tayang, Pemkab Tuban lewat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Arif Handoyo juga belum memberikan keterangan perihal respon yang disampaikan oleh Ketua DPRD Tuban atas rusaknya sejumlah fasum paska digelarnya acara Night Colour Funwalk.
Begitu pula dengan pihak Bank Jatim yang mendapat sorotan tajam dari Ketua DPRD Tuban, belum memberikan respon terkait hal tersebut.
