JATIMTIMES - Cahayu Nur Dewata (16) masih harus mendapatkan pendampingan psikolog setelah menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Sejauh ini Cahayu masih dalam kondisi belum benar-benar pulih.
Sebulan pasca-tragedi Stadion Kanjuruhan, Cahayu terus berjuang untuk pulih dari trauma.
Baca Juga : Buat Para Mommy, Simak Informasi Penting Terkait ASI dari Dokter RSI Unisma
Tatapan matanya saat ditemui media ini masih tampak kosong. Dia masih merasa takut jika berada di tengah keramaian.
“Dia kayak nggak nyaman di lingkungan yang ramai. Apalagi bertemu orang-orang baru. Katanya ingat sahabatnya yang meninggal di Kanjuruhan,” kata Dian Sabastianto, ayah Cahayu, Kamis (3/11/2022).
Dari penuturan Dian, Cahayu adalah sosok anak yang mudah bergaul meski di lingkungan baru. Namun, hal itu ketika ia masih belum menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan. “Sekarang dia kayak tegang kalau ketemu orang asing,” ucap Dian.
Sebagai orang tua, Dian masih belum melihat keceriaan anaknya seperti dulu. Bahkan beberapa hari ini Cahayu belum berani untuk tidur seorang diri sehingga harus ditemani oleh ibundanya.
“Dua hari lalu dan kemarin dia nggak bisa tidur. Bahkan kemarin teriak teriak, ketakutan,” kata Nurul Laili, Ibu Cahayu.
Dian pun mengaku bahwa ingatan Cahayu masih belum pulih total. Meski kadang ingat pada momen tertentu, tapi terkadang jika diulangi kembali lupa.
Baca Juga : Seorang Kakek di Sidoarjo Ditemukan Membusuk di Ruang Tamu
“Jadi ingatannya masih putus nyambung. Kadang ingat kadang lupa. Kadang diajak bahas ini ingat, kadang lupa,” beber Dian.
Jika dilihat secara langsung, mata Cahayu saat ini mulai pulih sedikit demi sedikit. Dulu matanya yang merah pekat kini mulai membaik dan kembali seperti semula.
Begitu juga dengan lengan sebelah kanan Cahayu yang masih terasa sedikit sakit. Namun, saat ini tangan kanannya sudah dapat menggenggam.
“Alhamdulillah tangan udah bisa menggenggam, tapi belum bisa angkat-angkat,” ungkap Dian.
