JATIMTIMES - Memperingati Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022 Yayasan Pendidikan dan Sosial Masyarakat (YPSM) Bhakti Nagari menggelar Seminar Santri dan Pemuda Tangguh di Cawan View Resto Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangipada pada Sabtu (29/10/22).
Acara yang mengambil tema “Keterlibatan Peran Serta Pemuda dan Santri Dalam Memerangi Kenakalan Remaja dan Maraknya Peredaran Narkoba diikuti dari unsur perwakilan Ormas Pemuda, Mahasiswa dan Santri dengan menghadirkan narasumber utama Irma Prasetyawati,SKM,M.Kes, Akademisi Universitas Jember.
Baca Juga : Momentum Hari Sumpah Pemuda 2022, Rokhmad Tekankan Semangat Persatuan dan Imbau Jauhi Narkoba
Acara seminar yang dibuka oleh Basir Qodim, Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut dihadiri oleh Sekcam Glagah, Kanit Binmas Polsek Glagah, Pengurus MUI Kecamatan Glagah, Ketua GP Ansor Kecamatan Glagah dan beberapa undangan lain.
Menurut Basir Qodim, sebagai wakil rakyat pihaknya berharap para peserta yang telah mendapatkan ilmu seluk beluk narkoba ini bisa menjadi duta untuk menjadi penyuluh dalam komunitasnya. Sekaligus sebagai upaya mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba di Indonesia umumnya dan di Banyuwangi secara khusus. Karena saat ini negara Indonesia masuk wilayah darurat narkoba sehingga membutuhkan kader untuk jadi pelopor pencegahan dan penanggulangan narkoba.
"Kami berharap aparat penegak hukum dan kepala sekolah senantiasa peka dengan sikon untuk menyelamatkan generasi muda ini yang berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” jelas Ketua DPC PPP Banyuwangi itu.
Sebelumnya Nurohman Arifianto, Pembina YPSM Bhakti Nagari, mengungkapkan lembaganya aktif dalam kegiatan pojok baca dan pembentukan karakter bangsa. Dia berharap acara ini bisa menjadi motivasi momentum bagi para santri dan pemuda yang sehat, mandiri, bertanggung jawab dan berakhlakul karimah.
"Kami berikhtiar menjadi mitra BNK dan instansi terkait lain agar mampu berperan dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba dengan pendekatan religi dan nasionalisme," jelas pria yang bekerja sebagai Staf Bappeda Banyuwangi.
Sementara Irma Prasetyawati, akademisi Universitas Jember, berharap setiap keluarga bisa mendeteksi dini akan bahaya narkoba.
Baca Juga : Begini Kondisi Almarhumah Cahaya Setelah Ayah dan Kakaknya Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan
Ketergantungan dan kecanduan narkoba akan menyebabkan nama baik pribadi dan keluarga pemakai hancur dan membutuhkan biaya tinggi agar bisa lepas dari kecanduannya.
Dia berharap agar semua pihak tidak menghakimi atau menjauhi mereka yang sudah terpapar. "Ada lembaga yang menangani untuk program pengobatan dan rehabilitasi. Seyogyanya semua pihak mampu menumbuhkembangkan kasih sayang agar pecandu bisa lepas dari jerat narkoba,” jelasnya.
Selain itu Ketua Lembaga Kesehatan Nahdhatul Ulama (LKNU) Jember juga berharap agar sanksi hukum yang berat bagi para pengedar dan bandar. Apalagi jika pelakunya oknum aparat penegak hukuman (APH) maka hukuman yang dikenakan harus sesuai regulasi yang ada.
"Harapannya kita bisa mewarnai kehidupan mereka yang terjerumus dengan jatidiri yang kuat. Jangan malah katut dengan bujuk rayu jebakan dan mimpi semu yang ditawarkan dengan mengkonsumsi narkoba," pungkas Irma Prasetyawati