JATIMTIMES - Sebanyak 4 orang korban Tragedi Kanjuruhan hingga saat ini masih dirawat rumah sakit. 3 orang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, salah satunya kritis. Sedangkan satu orang korban lain dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo mengatakan, satu korban yang kritis tersebut merupakan warga Kecamatan Sumberpucung. Diketahui berinisial N.
Baca Juga : Pagi Beri Makan Ayam, Siang Hari Ibu di Tulungagung Ini Ditemukan Mengapung di Kolam Gurami
"Jadi yang dua di RSSA itu di ruang rawat inap. Dan yang di RSUD Kanjuruhan itu juga di ruangan biasa, sedang pemulihan," ujar Wiyanto.
Menurut Wiyanto, satu pasien yang sedang kritis tersebut, kondisinya dirasa cukup berat. Setidaknya ada 3 diagnosa yang berhasil dideteksi pada pasien tersebut. Yakni respiratory failure atau kegagalan pernapasan, infeksi paru atau pneumonia dan fluido torax.
"Kegagalan pernapasan ini (akibat) terjadi pukulan pada paru-parunya. Jadi dari diagnosa ini, terlokalisir di paru semua," terang Wiyanto.
Wiyanto mengatakan, 3 diagnosa tersebut masih diagnosa sementara. Menurutnya, nanti akan kembali dilakukan rilis untuk perkembangan kondisi terbarunya.
Di sisi lain, Wiyanto mengatakan bahwa dari diagnosa yang ada saat ini, belum dapat dipastikan, mana yang dinilai paling fatal. Menurutnya semua saling berkaitan.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Masih Mengancam Sepekan Mendatang, Ini Daerah Perlu Diwaspadai di Jatim
Seperti diagnosa pada korban meninggal ke-135, Farzah Dwi Kurniawan. Menurut Wiyanto, kondisi tersebut dinilai cukup kompleks.
Sementara itu sebagai informasi, hingga saat ini, dengan meninggalnya Farzah, korban Tragedi Kanjuruhan menjadi 135. Farzah menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (23/10/2022) malam.
Setelah sebelumnya, ia dirawat di RSSA Malang selama 22 hari. Di dalam perjuangannya menuju kesembuhan, ia didiagnosa terdapat 9 gejala. Beberapa gejala yang dinilai menjadi penyebab kematiannya adalah pembengkakan otak, kegagalan pernapasan dan Covid-19.