JATIMTIMES - 3 korban tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu yang berada di ICU RSSA Malang masih dalam masa kritis. Hal tersebut disampaikan oleh Dirut RSSA Malang dr Kohar Hari Santoso.
Dijelaskan Kohar, bahwa hingga saat ini masih ada korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang berada di Intensive Care Unit (ICU) RSSA Malang berjumlah 5 orang. “Ada 5 orang (korban tragedi Stadion Kanjuruhan) yang masih berada di ICU. Masih ada di sana,” kata Kohar, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga : Tekan Laka Lantas, Polisi di Gresik Bagikan Helm Gratis
Dari lima orang itu, tiga diantaranya dijelaskan Kohar mengalami masa kritis. Sehingga pihaknya terus melakukan pemantauan. “Ada tiga (masih kritis). Ada penurunan kesadaran pada pasien tersebut. Kalau darimananya saya nggak hafal,” jelas Kohar.
Disinggung masalah gejala yang dialami korban yang mengalami masa kritis, Kohar masih belum mengaku bahwa hal tersebut karena gas air mata. Kohar hanya menyebut bahwa gejala yang dialami korban karena benturan di kepala.
“Gejalanya benturan di kepala. Tapi semua proses kita maksimalkan untuk perawatan,” pungkas Kohar.
Sebelumnya, pasien yang bernama Helen Prisela meninggal dunia setelah beberapa hari mengalami kritis di ICU. Dia adalah Aremanita asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, sekaligus cucu dari pengasuh Ponpes Al-Aziz.
Baca Juga : Beri Arahan Dosen, Rektor UIN Malang Harapkan Tugas Belajar Selesai Tepat Waktu
Diberitakan sebelumnya, saat ini RSSA Malang sudah tidak menerima pasien baru korban tragedi Stadion Kanjuruhan sejak 11 Oktober 2022. Hal itu karena sejak 10 Oktober 2022 lalu tidak ada pasien korban tragedi yang masuk. Pihak rumah sakit juga khawatir jika ada yang mengaku-ngaku korban tragedi Stadion Kanjuruhan setelah 11 hari peristiwa tersebut terjadi.
Sementara itu, pasien yang masuk sebelum 11 Oktober 2022 masih tercover pembiayaan dari pemerintah. Hal tersebut yang juga langsung disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat mengunjungi korban tragedi Stadion Kanjuruhan beberapa hari lalu.