JATIMTIMES - Stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, resmi beroperasi Kamis (13/10/2022).
Pembukaan perdana ini ditandai dengan penyaluran seribu liter solar kepada nelayan secara gratis. Tak ayal, nelayan setempat mengaku senang. Mereka bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) solar dengan mudah, tanpa harus mengantre lama.
Baca Juga : Manuver Fraksi Golkar Tulungagung, Salah Satunya Meminta DLH Membentuk Satgas Khusus Pembersih Drainase
Dirut PT Gresik Migas Habibullah mengatakan, operasional SPBN Campurejo sejatinya dilakukan beberapa waktu lalu. Namun, ada sedikit kendala sehingga baru beroperasi hari ini.
Habib -sapaan akrab Habibullah- menyampaikan, tahun ini hanya mendapatkan kuota 700 kiloliter (KL). Jika dihitung dalam satu tahun, setiap hari mendapatkan kuota 2 KL (2 ribu liter).
Saat ini pihaknya terus berupaya menarik kuota solar subsidi di SPBU umum yang dikhususkan untuk nelayan. Sehingga bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan untuk kendaraan lain.
"Sebagai bentuk rasa syukur atas operasinya SPBN, kami memberikan seribu liter secara gratis kepada nelayan setempat. Semoga bermanfaat," kata Habib.
Habib menyebut, saat ini di SPBN sudah ada kuota delapan ribu liter. Kemudian didistribusikan seribu liter secara gratis. Sehingga, masih tersisa tujuh ribu liter untuk memenuhi tiga hari ke depan.
"Kita juga sudah DO kan lagi, untuk tiap pengiriman 16 KL. Sehingga per satu minggu bisa terpenuhi, tidak ada putusnya," imbuhnya.
Terkait penerapan harga, Habib mengacu pada harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni Rp 6.800 per liter.
"Sistem pengawasan ada pada UPT Dinas Perikanan dan Pertamina. Jadi, yang boleh membeli hanya nelayan yang sudah mempunyai rekom dari dinas terkait," pungkasnya.
Sementara Ketua Rukun Nelayan Campurejo Muzi mengaku senang SPBN akhirnya beroperasi meski kuota yang tersedia belum bisa mencukupi semua kebutuhan nelayan setempat.
Baca Juga : Ini 7 Kriteria yang Jadi Evaluasi Kementerian PUPR untuk Merombak Stadion Kanjuruhan
"Dalam sehari kebutuhan nelayan mencapai puluhan ribu liter. Sedangkan kuota di SPBN ini hanya dua ribu liter per hari," katanya.
Pihaknya berharap, Gresik Migas bisa menambah kuota lebih besar ke depannya. Sehingga, nelayan tidak perlu lagi membeli di SPBU umum.
"Nelayan di sini sangat bersyukur SPBN sudah beroperasi. Ini sangat membantu kami mendapatkan solar," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik Moh. Nahdlilah menyebut, sebenarnya Gresik mendapat kuota solar subsidi dengan jumlah yang cukup besar. Yakni, sebanyak 13 juta liter lebih dalam setahun. Namun, kuota tersebut tidak jelas peruntukannya lantaran masih dititipkan di SPBU umum.
Sehingga solar subsidi yang terserap nelayan tidak sampai semuanya. Banyak yang diambil di luar nelayan. Sedangkan pengawasannya pun sangat sulit karena tidak hanya nelayan yang membeli.
"Kami hanya mendata berdasarkan surat rekomendasi saja. Sisanya tidak tahu. Kalau misalnya di Gresik ada 5 SPBN dengan jatah kuota 13 juta liter, kami pastikan kebutuhan solar nelayan tercukupi," pungkasnya.