JATIMTIMES - Semua siswa dan guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwantoro 2, Kota Malang, memakai pita hitam di lengan kirinya. Hal ini sebagai wujud kesedihan dan rasa turut bela sungkawa atas tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Dalam kegiatan doa bersama di halaman sekolah, satu persatu siswa dan guru nampak memakai pita hitam. Para siswa juga membawa untaian bunga yang menjadi simbol ungkapan kesedihan atas tragedi tersebut.
Bahkan, dalam momentum doa, para siswa banyak yang menangis haru mengingat tragedi yang memakan ratusan korban jiwa itu.
Baca Juga : 2 Mata yang Tak Akan Tersentuh dari Panasnya Api Neraka
Pitoyo, Kepala SDN Purwantoro 2 Kota Malang, menjelaskan, jika pihaknya bersama seluruh para siswa merupakan warga Kota Malang yang menjadi bagian dari Aremania maupun Aremanita.
Bahkan, setiap ulang tahun Arema, sekolah juga diimbau untuk bersama mengikuti memakai atribut Arema, sehingga turut bersuka ria dan menjadi bagian dari Aremania.
"Mudah-mudahan kejadian di Kanjuruhan menjadi yang terakhir," jelasnya.
Pihaknya juga berharap, pembinaan sepak bola kedepannya terus berlanjut dan berkembang dengan lebih baik lagi. Hal ini tentunya tak hanya dari segi pemain saja, namun juga untuk seluruh pihak lainnya.
"Semoga lebih baik lagi, semoga tidak kendor atas kejadian ini,"ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswa SDN Purwantoro 2, Syakira Lovenia Kartika Sari, mengakui sangat terpukul atas tragedi memilukan di Stadion Kanjuruan itu. Bahkan, kala pembacaan doa untuk para korban yang meninggal dunia, ia sampai menangis haru bersam dengan teman-temannya yang lain.
"Sedih sekali banyak korban," katanya.
Untuk itu, senada dengan kepala sekolah, pihaknya berharap agar kejadian serupa tak terulang lagi kedepan.
Dunia persepakbolaan juga diharapkannya bisa berjalan dengan baik dan damai tanpa kerusuhan.
"Semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi. Tidak ada kerusuhan lagi, "ujar siswa kelas 5 ini.
Selain memakai pita hitam dan membawa untaian bunga, para siswa bersama para guru juga turut melakukan salat gaib untuk para korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruan.