JATIMTIMES - Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar kembali turun melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kali ini, Unisba menerjunkan Tim Dosen melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada salah satu satu home industry keripik tempe di Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan Unisba Blitar mendukung program UMKM Naik Kelas yang tengah digalakkan pemerintah.
Pelatihan dan pendampingan kepada home industry keripik tempe merupakan kegiatan yang dilaksanakan Unisba Blitar melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan sumber dana dari DRPM. Tim PKM Unisba Blitar di kegiatan ini beranggotakan i Diana Elvianita Martanti, SE., MM., Yefi Dyan Nofa Harumike, S.I.Kom, M.A., dan Sri Widoretno, ST., MT. Selain memberikan pelatihan dan pendampingan, melalui kegiatan ini mereka juga menyerahkan inovasi mesin khusus guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi keripik tempe kepada UMKM mitra yaitu Lubits Snack.
Baca Juga : Korban Dugaan Asusila Eks Modin Karanganom Tak Cabut Laporan Soal Pelecehan
“Kebutuhan akan teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia sudah semakin tinggi. Kemajuan teknologi juga memberikan dampak yang positif bagi berbagai sektor, salah satunya UMKM. Sebagai kampus entrepreneur, Unisba Blitar memiliki komitmen untuk mendorong dan mewujudkan pelaku UMKM sebagai penggerak perekonomian masyarakat,” kata Diana Elvianita Martanti.
Lubits Snack merupakan UMKM Keripik Tempe yang berlokasi di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Mesin yang diserahkan kepada mitra ini memiliki fungsi untuk memotong bahan baku keripik tempe secara otomatis. Sehingga proses produksi keripik tempe bisa lebih cepat, efektif dan produktif.
Selain itu, dalam kegiatan Tim PKM UNISBA juga membantu mitra dalam mengembangkan situs pemasaran online melalui pelatihan digital marketing dan pelatihan penyusunan laporan keuangan.
“Selama ini penjualan dilakukan hanya secara manual, tidak menggunakan kemasan yang berlebel sehingga jangkauan pasar hanya sebatas di lingkungan Tulungagung. Kemudian, selama ini di UMKM Lubits Snack tidak ada pembukuan sama sekali sehingga tidak diketahui keuntungan atau kerugian dari penjualan keripik tempe,” imbuh Diana.
Baca Juga : Saat Tidur Pulas, Warga Tulungagung Ini Rugi Rp 50 Juta, Ini Sebabnya
Selain pelatihan, Tim PKM Unisba Blitar juga memberikan pendampingan secara berkelanjutan kepada UMKM Lubits Snack. Menurut Diana, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi menggunakan mesin yang telah rancang khusus. Produksi yang sebelumnya memakan waktu yang lama kini dibuat sederhana tanpa mengurangi kualitas produksi.
“Dengan rancang bangun dan pendampingan teknologi, Tim PKM Unisba optimis ke depan UMKM keripik tempe ini dapat terus berkembang dan menjadi salah satu penggerak kemajuan ekonomi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya,” pungkasnya.