JATIMTIMES - Siapa yang tak mengenal motor? Ya motor merupakan alat transportasi yang dewasa ini banyak dipakai oleh masyarakat. Selain membantu melakukan aktivitas seseorang, motor juga mudah untuk didapatkan atau dibeli.
Saat ini hampir dipastikan setiap rumah atau keluarga pasti memiliki kendaraan sepeda motor. Aktivitas yang bisa dilakukan dengan motor yaitu untuk berangkat kerja, ke sekolah, mengantarkan ke suatu tujuan, bahkan beraktivitas berwisata yang mengasyikkan dengan touring.
Baca Juga : Camat Kalipuro: Musuh Kita Saat Ini Ketidakadilan, Kebodohan dan Kemiskinan
Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini telah ada berbagai jenis dan merek motor yang beredar di Indonesia. Jenis motor pun cukup beragam. Mulai dari motor bebek, motor sport, motor matik dan motor klasik.
Pabrikan otomotif khususnya motor pun semakin menjamur dan semakin besar seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan sebagainya. Juga ada Vespa yang meski populasi motornya tidak banyak namun punya penggemar fanatik di Indonesia.
Jika ingin membeli motor, Anda cukup datang ke dealer motor sesuai dengan keinginan Anda dan melengkapi berkas keperluan. Nantinya, Anda tinggal di rumah saja, motor akan diantarkan oleh pihak dealer.
Namun, sebelum Anda merasakan manfaat dari motor, tahukah Anda sejarah mengenai motor pertama di Indonesia? Mungkin sebagian orang tidak mengetahui atau tidak paham mengenai hal tersebut.
Di tulisan kali ini, kita akan membahas sedikit informasi mengenai sejarah motor pertama di Indonesia.
Motor pertama di Indonesia ada ketika negeri ini masih bernama Hindia Belanda. Motor pertama di Nusantara diproduksi oleh Hildebrand & Wolfmüller. Motor tersebut adalah milik seorang berkebangsaan Inggris John C. Potter yaitu seorang masinis pertama di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur.
Sejarah juga mencatat John C Potter adalah penjual mobil pertama di Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengiriman mobil pesanan Pakubuwono X dari Eropa. Raja Kasunanan Surakarta tersebut membeli mobil dengan empat roda bermerek Benz. Mobil Benz Victoria Phaeton resmi menjadi milik Pakubuwono X pada 1894.
John memesan langsung motor tersebut melalui pabrik yang berada di Munchen, Jerman. Setelah satu tahun, akhirnya motor pertama di Indonesia tiba di Pelabuhan Semarang.
Baca Juga : Curi Kotak Amal di Musala Desa Karangwidoro, Warga Batu Ditangkap di Kuburan
Pada tahun 1893, John adalah satu-satunya pemilik dan motor pertama di Indonesia. Tidak seperti motor modern saat ini, untuk menyalakan mesin motor Hildebrand & Wolfmüller membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Ada dua cara untuk menyalakan mesin motor ini. Pertama, blok mesin harus dipanaskan. Bukan dipanaskan seperti motor sekarang, caranya adalah dengan membakar bagian luar blok mesin menggunakan cairan spiritus. Kedua, motornya di dorong dengan cepat hingga mesin hidup dan stabil.
Motor pertama di Indonesia ini menggendong mesin 1.489 cc dua silinder empat tak. Walaupun kapasitas mesinnya besar, tidak bisa dibandingkan dengan motor zaman sekarang.
Sekilas, motor ini mirip dengan sepeda onthel. Tapi jangan salah, meski bentuknya mirip sepeda, motor tersebut lumayan terkenal dan punya julukan 'kereta setan'.
Tenaganya hanya memiliki 2,5 daya kuda dengan kecepatan maksimal 45 kilometer per jam. Sebuah motor yang benar-benar hanya rangka dan mesin, tidak ada rantai, gear box, apalagi sistem kelistrikan. Untuk menggerakkan roda menggunakan batang piston.
Sebagai informasi, Hildebrand & Wolfmüller adalah motor yang pertama diproduksi di dunia oleh Henry dan Wilhelm Hildebrand bersaudara di Munchen, Jerman.