JATIMTIMES - Bulan kemerdekaan di Kabupaten Blitar dimaknai dengan penuh semangat oleh kalangan pemuda. Baru-baru ini, para pemuda Blitar yang tergabung dalam kelompok Seduh Keliling (Selling) sukses menyelenggarakan camping ceria ‘Selling on Village’ di Hutan Pinus Loji Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Acara Selling on Village yang digelar ini berlangsung meriah dengan mengusung tema Sobo Tulungrejo Raharjo.
Baca Juga : Pelajar Tenggelam di Sungai Brantas Ditemukan, Evakuasi Berlangsung Heroik
Kegiatan yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2022 ini digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-77 Republik Indonesia. Agenda yang dikemas secara edukatif ini mendapat dukungan penuh dari Bank Jatim dan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Adapun serangkaian acara yang dilaksanakan di agenda ini meliputi senandung senja, penanaman bibit kopi, workshop berkain, coffee talk, sabung V60, music interaktif, stand up comedy, tribute Deanatha, jelajah kebun kopi, dan tilik Pura Sapto Argo.
Humas Selling on Village Andry Deni Wardhana mengatakan Selling adalah kepanjangan dari Seduh Keliling. Berawal dari kopi jalanan, perlahan-lahan kedai kopi ini berkembang pesat menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda yang belajar seluk beluk kopi dan barista.
“Selling ini adalah street coffee jalanan yang lokasinya berada di selatan makam Bung Karno. Nah, di acara ini kami menyelenggarakan camping ceria. Lalu kenapa acaranya tidak weekend? Karena kalau weekend barista rata-rata nggak bisa libur. Di acara Selling on Village ini, kami mengundang semua teman-teman yang ada di kedai. Di acara ini kami juga memberikan edukasi tentang kopi,” kata Andry.
Edukasi kopi yang ditampilkan di Selling on Village ini mendapat respons sangat baik dari pengunjung yang hadir. Rangkaian acara edukasi kopi menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya Taufan Perdana dari De Classe Gelato dan Khoirul Umam dari Kafé Bara Timur Malang.
“Kenapa Mas Dana kita hadirkan? Karena De Classe Gelato ini adalah kafé dengan menu kopi yang sudah enam tahun ini masih berdiri di Blitar. Biasanya trend kopi di Blitar itu rata-rata hanya 3 sampai 6 bulan ramai dan setelah itu turun. Kita juga mendatangkan teman kita juga Khoirul Umam dari Kafé Bara TimurMalang. Itu tahun 2020 beliau juara 3 Barista Inovation Challenge National. Nah, di sini kita mengajak teman-teman untuk sharing dan edukasi bagaimana meraih profesionalisme di dunia barista,” ungkapnya.
Andry menambahkan, edukasi lain yang disampaikan dalam Selling on Village adalah mendorong anak-anak muda untuk ikut mengaharumkan nama Blitar dengan caranya masing-masing. Salah satunya melalui seduhan kopi ala barista.
“Kita juga berikan edukasi terkait cara menilai kopi bagus atau tidak. Kita ingin menginspirasi teman-teman muda untuk berani ikutan lomba, bagaimana cara mengharumkan nama Blitar melalui lomba barista,” jlentrehnya.
Selain peserta, di kegiatan Selling on Village ini, edukasi kopi juga diberikan kepada petani di Desa Tulungrejo. Menurut Andry, berada di lereng Gunung Kelud yang sejuk, Desa Tulungrejo adalah surganya kopi. Di desa ini banyak warga yang memiliki kebun kopi namun belum dikelola dengan baik dan profesional.
Baca Juga : Kembangkan Program Pengolahan Sampah Plastik Menjadi BBM Cara MPC PP Banyuwangi Sikapi Kenaikan Harga BBM
“Petani di Desa Tulungrejo ini banyak yang memiliki kebun kopi dengan luasan berhektar-hektar, namun belum dikelola dengan baik. Kalaupun panen, juga hanya dijual dengan harga murah kepada tengkulak. Nah, jika melihat potensinya sebagai desa wisata, maka di kopi di Desa Tulungrejo ini bisa dikemas sebagai paket edukasi wisata. Di desa ini juga ada Pura Sapto Argo, juga air terjun Coban Pekik yang dikelilingi kebun kopi. Maka jika berhasil kita jual potensi kopinya maka akan sangat luar biasa kualitas desa wisatanya,” imbuhnya.
Selain edukasi kopi, kegiatan Selling on Village juga digelar dalam rangka menyukseskan HUT Pokdarwis Dharma Nagari Desa Tulungrejo yang puncaknya turut dihadiri Bupati Blitar Rini Syarifah. Agenda Selling on Village yang di-support penuh oleh Bank Jatim dan Pemkab Blitar ini berlangsung sukses dengan dihadiri sekitar ratusan peserta dan pengunjung dari Blitar dan luar daerah di antaranya
“Intinya kalau kopi saja enggak. Karena berkolaborasi dengan desa, kita juga ingin mengangkat potensi yang ada di Desa Wisata Tulungrejo,” tutupnya.
Selling on Village yang diselenggarakan di Hutan Pinus Loji mendapat support penuh dari Bank Jatim dan Pemkab Blitar. Pemimpin Bank Jatim Cabang Blitar Subeki mengatakan sebagai BUMD milik Pemprov Jatim, Bank Jatim berupaya memberikan dukungan penuh kepada anak-anak muda yang kreatif untuk ikut membangun daerahnya.
“Dukungan Bank Jatim bukan hanya untuk UMKM, kami juga memberikan support kepada anak-anak muda untuk berkarya. Anak-anak muda ini adalah generasi masa depan untuk mewujudkan generasi emas yang membawa bangsa ini nanti mencapai kejayaan,” kata Subeki.
Subeki menambahkan, pihaknya menilai Selling on Village ini merupakan kegiatan positif yang efeknya berdampak positif terhadap kemajuan Kabupaten Blitar di sektor wisata.
“Kabupaten Blitar adalah daerah yang tanahnya subur. Dan kopi adalah potensi hortikultura yang luar biasa. Anak-anak muda ini mengangkat potensi kopi melalui Selling on Village. Semoga acara Selling on Village ini dapat ikut mendorong terwujudnya Kabupaten Blitar Maju Bersama Sejahtera Bersama,” pungkasnya. (Adv/Kmf)
