JATIMTIMES - Berdasarkan hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES), terdapat nama-nama pejabat publik sekaligus politisi yang paling banyak dipilih untuk melanjutkan program pembangunan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya pada tahun 2024 mendatang.
Setidaknya, terdapat tiga besar nama pejabat publik yang masuk dalam hasil survei INES. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga : Siapkan Calon Potensial, DPC Gerindra Kabupaten Malang Targetkan 10 Kursi di Pileg 2024
Direktur INES Permadi mengatakan, sebanyak 84,7 persen dari 1.928 responden menilai Airlangga merupakan tokoh yang cocok menjadi calon presiden dan paling mungkin melanjutkan program pembangunan Presiden RI Jokowi yang belum selesai.
"Dari jawaban 1.928 responden sebanyak 84,7 persen responden menyatakan Airlangga Hartarto adalah tokoh bakal capres yang jika terpilih akan melanjutkan program-program pembangunan Jokowi," ungkap Permadi dalam keterangan resminya, Kamis (25/8/2022).
Setelah nama Airlangga Hartarto, muncul nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan keterpilihan 56,8 persen. Selanjutnya, muncul nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 51,8 persen.
Tingginya keterpilihan Airlangga ini berkorelasi dengan keinginan responden terhadap sosok pemimpin pengganti Presiden RI Jokowi setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sebab, survei INES yang dilaksanakan pada tanggal 5-19 Agustus 2022 dengan margin of error diperkirakan +/- 2,24 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen juga menemukan, sebanyak 89,8 persen responden menginginkan sosok Presiden RI yang mampu melewati pasca keadaan perekonomian dunia yang sulit di tahun 2022 dan gelap pada 2023.
Masih di survei yang sama, sebanyak 68,8 persen responden optimistis pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mampu melewati dampak perekonomian yang sulit dan gelap.
"Sebanyak 89,8 persen publik menginginkan sosok presiden yang mampu melewati pascakeadaan perekonomian dunia untuk bisa memperbaiki perekonomian nasional dan khususnya perekonomian keluarga. Sementara hanya sebanyak 32,2 persen menginginkan sosok presiden yang tegas dan berwibawa, dan sebanyak 31,7 persen menginginkan sosok presiden yang merakyat," beber Permadi.
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing IKM, Disperindag Kabupaten Blitar Gelar Sosialisasi Sertifikasi Halal
Hal ini sesuai dengan temuan nama Airlangga Hartarto bisa memenangkan seluruh simulasi jumlah pasangan calon Pilpres 2024.
Dalam simulasi tiga pasangan calon (paslon), Airlangga dipasangkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meraih elektabilitas 39,7 persen. Perolehan itu mampu mengungguli dua paslon lain. Yakni paslon Anies Baswedan-Puan Maharani (16,2 persen), dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (16,2 persen).
Pada simulasi tiga paslon lainnya, Airlangga yang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo maupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tetap mengungguli pasangan calon lain yang memunculkan nama Prabowo Subianto, Puan Maharani, maupun Anies Baswedan.
Sementara, pada simulasi empat paslon, Airlangga yang dipasangkan dengan Khofifah juga tetap mengungguli pasangan lain. "Pasangan Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa memiliki keterpilihan paling banyak yaitu 30,2 persen," terang Permadi.
Di urutan kedua, muncul simulasi paslon Ganjar Pranowo-Puan Maharani (21,2 persen), Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (20,1 persen), dan Anies Baswedan-Erick Thohir (12,1 persen).