JATIMTIMES - Ratusan warga Dusun Arjomulyo, Desa Bangelan mengikuti Tasyakuran Sedekah Bumi dan Grebek Tumpeng 1001 yang digelar Rabu (10/8/2022) siang. Gelaran tersebut merupakan ritual adat tahunan yang dimaksudkan untuk bersih Dusun Arjomulyo.
Ribuan warga Arjomulyo tersebut sudah berkumpul di balai dusun sedari pagi. Mereka telah melakukan berbagai persiapan. Membentuk barisan sembari membawa perlengkapan yang akan diarak keliling dusun.
Baca Juga : Sore Nanti, Empat Jalan di Kota Malang Ditutup untuk Perayaan HUT Arema ke-35
Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua nampak semangat mengikuti serangkaian ritual adat tersebut. Menggunakan pakaian bernuansa adat Jawa, warga ini berbaris rapi mengarak tumpeng.
Selain ini juga ada barisan di mana warganya masing-masing membawa tumpeng berukuran kecil dan diarak keliling kampung. Dengan diiringi alunan musik dari marching band, arak-arakan ribuan tumpeng ini juga semakin meriah.
Menurut Ketua Panitia kegiatan, Kamsani, acara bersih dusun ini digelar tepat pada 12 bulan Suro (kalender Jawa). Dimana memang sudah menjadi adat bagi masyarakat Dusun Arjomulyo dengan menggelar bersih dusun setiap tahun.
"Artinya, dengan kegiatan ini dimaksudkan untuk sedekah bumi. Selametan warganya, dusunnya dan juga harta benda miliknya (warga)," ujar Kamsani, Rabu (10/8/2022).
Kamsani mengatakan, selain tumpeng besar yang diarak secara bersama dengan dipanggul sejumlah warga, juga ada kurang lebih 1.000 tumpeng yang dibawa warga dan turut dibawa keliling dusun.
Setelah berjalan keliling dusun, rombongan arak-arakan diarahkan ke Wisata Umbulan Tanaka. Di mana di sana akan dilanjutkan ritual selanjutnya. Tepatnya di area sekitar Sumber Agung. Sebuah sumber mata air yang dikeramatkan oleh warga setempat.
Di sumber mata air yang ada di area Wisata Umbulan Tanaka tersebut, tokoh adat dan tokoh masyarakat desa setempat melanjutkan sejumlah ritual budaya. Diawali dengan menerima tumpeng yang dibawa masyarakat setelah arak-arakan.
Baca Juga : Viral, Guru Ini Ikut Main Lompat Tali Bareng Muridnya, Warganet: Lentur ya Bun
Setelah itu, salah seorang tokoh masyarakat mendekat ke area sumber. Setelah melakukan ritual, tokoh adat tersebut mengambil air tepat dari sumber mata air dan dimasukan ke dalam 7 kendi berukuran kecil.
Setelah terisi penuh, kendi berisi air tersebut masing-masing diberikan kepada Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika). Mulai dari Camat Wonosari, Danramil 0818/32 Wonosari, Kapolsek Wonosari dan juga beberapa tokoh adat lain yang hadir.
"Karena di sumber ini merupakan termasuk punden, termasuk krapyak, pohon beringin, bukannya kita percaya hal yang tidak dipahami, akan tetapi yang jelas warga sini setiap tahunnya mengadakan tumpengan disini," pungkas Kamsani.
Pengambilan air dari sumber tersebut dimaknai sebagai salah satu simbol salah satu simbol sumber kehidupan. Dimana dengan bersih desa tersebut, kehidupan masyarakat Dusun Arjomulyo bisa semakin berkah.