free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Prosesi Upacara Manusuk Sima, Simbol Berdirinya Kota Kediri

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Yunan Helmy

28 - Jul - 2022, 01:43

Placeholder
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana turut mengikuti prosesi upacara ini dengan memakai baju Kediren, Rabu (27/7). (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Upacara Manusuk Sima menandakan Kota Kediri genap berusia 1.143 tahun. Tradisi ini adalah visualisasi sejarah yang harus dilestarikan sebagai simbol berdirinya Kota Kediri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana turut mengikuti prosesi upacara ini dengan memakai baju Kediren, Rabu (27/7). Upacara Manusuk Sima ini dilaksanakan di Taman Tirtoyoso Kota Kediri dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kediri Tourism TV.

(Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Prosesi Upacara Manusuk Sima ini diawali dengan mengarak Prasasti Kwak. Lalu dilanjutkan dengan persembahan Tarian Budoyo Manusuk Sima karya Sanggar Budaya Nusantara, yang merupakan tari penyambutan para tamu undangan. Setelah tarian penyambutan tamu selesai, Prasasti Kwak ini diserahkan kepada wali kota Kediri.

Baca Juga : Doa Bersama Antar-Umat Beragama di Hari Jadi Ke-1143 Kota Kediri, Ini Harapan Wali Kota

“Manusuk Sima ini setiap tanggal 27 Juli diadakan di Kota Kediri untuk memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang sudah dimulai dari zaman kerajaan dahulu. Informasi berdirinya Kota Kediri ini berasal dari Prasasti Kwak yaitu pada Senin Legi 27 Juli tahun 879. Dusun Kuwak ditetapkan sebagai tanah sima atau daerah perdikan. Sejak masa lampau, tanah Kuwak Kediri ini sangat subur karena dialiri Patirtan Tirtoyoso. Karena kesuburan dan letaknya yang strategis, Kediri menjadi salah satu pusat peradaban dan perputaran ekonomi sejak masa lalu,” terang wali kota Kediri. 

(Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Abdullah Abu Bakar menambahkan sampai dengan sekarang Kota Kediri ini masih diberkahi. Perekonomian juga masih berjalan dengan baik. Bila pada zaman dahulu di daerah sini merupakan daerah pertanian, pusat bertemunya orang,  sekarang ini Kota Kediri menjadi pusat pendidikan, pusat perekonomian yang ada di daerah karisidenan.

“Maka, sudah menjadi kewajiban kita menguri-uri budaya Manusuk Sima ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan untuk Kota Kediri,” imbuhnya.

(Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Hari Jadi Ke-1143 Kota Kediri mengambil tema Bangkit Bareng. Saat ditemui, wali kota Kediri juga menjelaskan makna tema tersebut. 

Baca Juga : 5 Karakter Terbaik dan Terkuat di Free Fire, Layak Jadi Andalan

Menurut Abdullah, tema itu diambil dengan harapan bisa membawa Kota Kediri bangkit bareng dari pandemi covid-19 ini. Karena pandemi covid-19, perekonomian Kota Kediri menurun, sehingga saat ini perlu untuk menggerakkan perekonomian kembali yang cukup besar. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama dalam melakukan hal tersebut.

Hadir pula dalam upacara tradisi ini, Forkopimda Kota Kediri, kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri, camat se-Kota Kediri, dan lurah se-Kota Kediri.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Yunan Helmy