JATIMTIMES - Dalam dua bulan terakhir, bencana dan musibah di Kota Batu mengalami penurunan yang sangat drastis. Seperti pada bulan Juni hanya terjadi 4 bencana di Kota Batu.
Dengan demikian ada penuruan 3 bencana jika dibandingkan pada bulan Mei lalu. Pada bulan Mei terdapat 7 kejadian bencana dan musibah di Kota Batu.
Baca Juga : Nahkoda Mapolres Tulungagung Berganti, Ini Sosok Baru Pengganti AKBP Handono Subiakto
“Selama bulan Mei bencana dan musibah di Kota Batu mencapai 4 kejadian,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Jumlah itu mengalami penurunan yang pesat jika dibandingkan dua bulan yang lalu yakni, April yang mencapai 23 kejadian dan bencana. Pada bulan Juni ini yang mendominasi adalah tanah longsor.
“Tanah longsor terjadi saat turun hujan dengan intensitas tinggi, dan selama bulan Juni hanya terjadi beberapa kali,” imbuh Agung, Selasa (12/7/2022).
Rinciannya 4 bencana yakni, bencana banjir di Kali Kembang, Dusun Areng-Areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Kerugian pada dinding sungai mengalami kerusakan dengan dimensi panjang 18 meter, tinggi 1,9 meter dan lebar 30 centimeter.
Lalu bencana angin kencang Jl. Jambu Il Dusun Dresel RT 01 RW 08 Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Menyebabkan kerugian 2 rumah mengalami rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang.
Kemudian bencana tanah longsor di Jalan Mangga 01/Xl, Dusun Gondorejo, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Membuat plengsengan ambrol dengan dimensi panjang 12 meter, lebar 30 centimeter dan tinggi 2 meter.
Baca Juga : Warga Sukarela Hibahkan Sebagian Tanah, Sukseskan Pembangunan Jalan Tembus Sisir-Temas-Pandanrejo
Dan di Dusun Lemah Putih RT 08 RW 01, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji menyebabkan bagian belakang rumah Sutedjo mengalami kerusakan di bagian dapur dan kandang sapi dengan diameter panjang 6 meter dan tinggi 8 meter.
Sementara itu pada Mei bencana dan musibah yang mendominasi adalah banjir dan kebakaran. Berbeda dengan bulan April yang didominasi dengan bencana tanah longsor. “Kalau bulan April didominasi tanah longsor, beda dengan Mei yang didominasi banjir dan kebakaran,” imbuh Agung.
Agung pun mengimbau kepada warga saat hujan turun dengan intensitas tinggi, khususnya pada kawasan rawan bencana banjir. Seperti pada kawasan Kali Paron, Kecamatan Bumiaji yang sudah menjadi langganan banjir.
