JATIMTIMES - Salah satu pedagang hewan kurban di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang mengaku merasa terbantu atas sweeping yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Puji, yang berjualan hewan kurban di sekitar JL. Ahmad Yani Kepanjen ini mengaku terbantu mengetahui kondisi ternaknya yang hendak dijual dalam kondisi sehat.
Baca Juga : Petugas Gabungan Lakukan Penyekatan Distribusi Hewan Ternak di Mengkreng
Sebab, melalui sweeping tersebut petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang rutin melakukan pengecekan pada kondisi ternaknya. Sementara untuk tingkat penjualan, juga terbilang masih normal seperti tahun sebelumnya.
"Ya normal. Biasanya kami membawa 120 ekor kambing mendekati Hari Raya Idul Adha. Dan biasanya habis sampai Hari Raya Idul Adha. Yang beli (kambing) biasanya orang-orang Kepanjen sini aja. Sama seperti tahun lalu, kami juga bawa sekitar 120-an (ekor)," ujar Puji.
Sementara itu, Camat Kepanjen, Ichwanul Muslimin juga memastikan bahwa regulasi seperti yang diminta oleh Satgas Penanganan PMK Kabupaten Malang telah dilakukan. Dirinya mengaku bahwa pihaknya bersama mantri kesehatan hewan Kecamatan Kepanjen rutin melakukan pemeriksaan terhadap lapak-lapak pedagang hewan kurban.
"Sesuai regulasi yang diberlakukan bahwa untuk memenuhi kebutuhan Idul Kurban, maka pak bupati mendelegasikan kewenangan untuk memberikan izin penjualan hewan kurban sekaligus izin pemotongan hewan kurban yang diajukan. Ini alhamdulillah salah satu yang sesuai regulasi, dan memenuhi syarat. Yang pertama ngurus ke RT RW dan hewan yang dijual telah dipastikan dalam kondisi sehat, sehingga tidak alasan bagi pemerintah untuk tidak memberikan izin," terang Ichwanul.
Sementara untuk pedagang yang belum ada izin, ia menegaskan bahwa memang harus ditarik terlebih dahulu. Sedangkan bagi pedagang yang masih dalam proses perizinan, pihaknya juga sekaligus meminta kepada mantri kesehatan kecamatan untuk memeriksa kondisi kesehatan ternak yang bersangkutan.
Baca Juga : Salip dari Kiri, Pemuda Karangkates Tewas Terserempet Roda Empat
"Sampai saat ini belum kami temukan (yang tidak berizin), tapi kami tetap rutin patroli," ujar pria yang sebelumnya menjadi Camat Pagak ini.
Sementara itu, untuk pergerakan PMK di Kepanjen, hingga saat ini dirinya mengaku cukup kondusif. Dari catatannya ada sebanyak 18 ekor ternak yang terpapar PMK. Namun 11 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Sisanya yang tujuh ekor, dua di antaranya masih treatment dan yang lima ekor masih menunggu, karena masa inkubasinya kurang dua hari lagi," pungkas Ichwanul.