JATIMTIMES -Ular berkepala dua, bukan hanya ada dalam film saja. Ular berkepala dua ternyata memang benar-benar ada. Ular tersebut ditemukan oleh seorang penyelamat no ular bernama Nick Evans.
Dikutip dari IFL Science, Senin (4/7/2022) seekor ular langkas yang memiliki kepala dua, ditangkap Nick Evans dari Ndwedwe, Afrika Selatan. Temuan ular tersebut bermula dari salah seorang warga yang mendapati ular pada halaman di rumahnya.
Baca Juga : Event Porprov VII Dorong Perbaikan Sarana Olahraga dan Tingkatkan Roda Ekonomi
"Saya berada di Durban Utara ketika menerima gambar yang paling mengejutkan dari Ndwedwe. Itu adalah southern brown egg eaters (Dasypeltis inornata)," kata Nick Evans.
Menurut pendiri KZN Amphibian & Reptile Conservation ini, ular tersebut tergolong ular yang tidak berbahaya. Ular ini merupakan ular yang tidak berbisa. Namun ular ini menjadi berbeda lantaran memiliki dua kepala.
Dijelaskannya, Dasypeltis inornata merupakan ular nokturnal umum yang biasanya memiliki panjang rata-rata sekitar 75 cm saat dewasa. Saat ditemukan Nick Evans, ular tersebut diperkirakan masih berusia remaja. Sebab, panjang masih sekitar 30 cm.
Memiliki kepala dua, membuat ular ini saling berlawanan ketika menentukan arah berjalan. Sehingga, seringkali salah satu kepala bertumpu pada kepala yang lain agar memudahkan untuk berjalan ke satu arah.
Ular ini diketahui merupakan ular spesialis pemakan telur. Meskipun tak bergigi, ular ini juga dapat menelan kerang utuh. Bahkan cangkang kerang mampu dipecahkan dalam leher ular, yang kemudian dimuntahkan.
Baca Juga : Covid-19 Melandai, Lapas Kelas I Malang Persilakan Kunjungi Tatap Muka Warga Binaan
Southern brown egg eaters, seperti namanya, adalah spesialis pemakan telur yang mampu melahap beberapa telur sekaligus meskipun tidak memiliki gigi.
Kasus ular berkepala dua, jarang terjadi di dunia. Dari 10 ribu kelahiran ular, hanya ada 1 yang mengalami kasus yang dikenal sebagai bicephaly. Kasus ini terjadi secara ilmiah di mana, kembar yang gagal berpisah. Akan tetapi, kelangsungan hidup dari ular yang mengalami kasus ini, begitu rendah. Hanya sedikit ular yang dapat bertahan.