JATIMTIMES - Pemerintahan Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung bersama Dinas Kesehatan dan Badan Intelijen Nasional (BIN) laksanakan vaksin massal. Sejumlah warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 baik dosis 1, 2 dan booster tampak antre dengan tertib dan antusias dalam kegiatan ini.
Hingga vaksinasi usai, ada 171 penerima vaksinasi yang mengikuti program Pemdes Tunggulsari yang bertempat di kantor desa kali ini. "Semua kita lakukan demi menjaga kesehatan masyarakat. Karena seperti kita tahu beberapa hari belakangan ada kenaikan kembali jumlah orang yang terkena virus korona ini," kata Didik Girnoto Yekti Kepala Desa Tunggulsari, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga : Tingkatkan Kesadaran Gender Generasi Z, Fisipol dan LPPM Unisba Blitar Gelar Sosialisasi
Menurut Didik, kesehatan adalah kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi prioritas untuk diperhatikan. "Kesehatan adalah kebutuhan dasar, karena jika masyarakat kita sehat maka segala kegiatan dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik," ujarnya.
Kepala Desa yang terkenal punya jam kantor hingga 24 jam ini menjelaskan, vaksinasi yang dilaksanakan atas partisipasi Dinkes Kabupaten Tulungagung dan BIN Jawa Timur.
"Saya ucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik ini. Juga tidak lupa saya apresiasi antusias masyarakat yang datang setiap kita menggelar kegiatan vaksinasi. Besuk kita akan lanjutkan lagi," imbuhnya.
Sementara itu, Didik Eka Surya Putra Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menargetkan 300 hingga 500 masyarakat untuk menjadi penerima vaksinasi kali ini.
Baca Juga : Pemkab Pamekasan Siapkan Reward Puluhan Juta Rupiah bagi Peraih Juara Porprov VII
"Kami mengucapkan terima kasih kepada BIN Jawa Timur dan Pemdes Tunggulsari yang telah ikut peduli akan kekebalan masyarakat terhadap Covid-19, dalam hal ini program vaksinasi," ungkap Didik Eka.
Di Tulungagung menurut Didik, secara keseluruhan jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi yang dimulai pada Februari 2021 hingga saat ini ada 87,65 persen untuk dosis 1. Sedangkan untuk penerima dosis 2 mencapai 76,82 persen. Namun, untuk dosis 3 atau booster baru sekitar 15,77 persen.