JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bersama instansi dan lembaga terkait terus meningkatkan kesiagaan pasca temuan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Terlebih, saat ini tercatat ada 39 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Seluruhnya tersebar di sembilan kecamatan.
"Sampai kemarin jam 21.00 atau sembilan malam, PMK terdeteksi di beberapa kecamatan di Banyuwangi," jelas Wakil Bupati Banyuwangi H Sugirah, kepada sejumlah wartawan di Gedung DPRD Banyuwangi Jumat (03/06/2022).
Baca Juga : Wapres Ma'ruf Amin Salat Jumat di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Serahkan Bantuan Santripreneur
Pria yang akrab disapa Pak Dhe Sugirah itu menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan TNI/Polri dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK untuk mencegah dan menanggulangi penyebarannya, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H.
"Kemarin sudah kita bentuk Satgas per kecamatan, untuk identifikasi hewan yang terjangkit. Bagi hewan ternak yang positf terkena PMK, kami minta harus di lockdown," imbuh Wabup Banyuwangi.
Dalam upaya pencegahan agar wabah PMK tidak semakin meluas, selain melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak, Pemkab Banyuwangi juga menutup lalu lintas masuknya hewan ternak dari luar daerah.
"Lalu lintas ternak di pintu masuk kita jaga ketat. Terakhir ada hewan ternak dari Bali yang hendak dikirim ke luar daerah melewati Banyuwangi kita kembalikan," tutur Sugirah.
Selain melakukan program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan PMK kepada peternak, petugas di lapangan juga memantau perdagangan di pasar-pasar hewan yang ada di Banyuwangi. "Kami imbau kepada peternak, agar lebih hati-hati, jaga kebersihan kandang dan jangan sampai menerima hewan dari luar," imbuhnya.
Baca Juga : Dorong Kurikulum Jaminan Sosial di Pendidikan Menengah dan Tinggi, Dua BPJS Bersinergi Gelar Webinar
Meskipun kasus PMK sudah masuk ke wilayah Banyuwangi, Pemerintah masih tetap membuka seluruh pasar hewan yang ada. Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi peternak dari luar Banyuwangi.
"Sampai hari ini masih belum ada kebijakan pemerintah untuk melakukan penutupan aktifitas perdagangan pasar hewan, namun antisipasi dan kewaspadaan tetap kita butuhkan," pungkas Sugirah.