free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Cabai Rawit di Kota Batu Naik Dua Kali Lipat, Tembus Rp 60 Ribu

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

01 - Jun - 2022, 01:35

Placeholder
Sri Tias saat melayani konsumen. (Foto: Irsya Richa/ MalangTIMES)

JATIMTIMES - Kenaikan harga pada bumbu dapur terjadi di Kota Batu. Meroketnya harga itu pun tak tanggung-tanggung, mencapai dua kali lipatnya.

Pedagang Pasar Besar Kota Batu Sri Tias mengatakan, beberapa kebutuhan dapur mengalami kenaikan seperti cabai rawit, cabai hijau, bawang merah, dan sebagainya. Kenaikan harga terjadi lantaran rendahnya stok panen petani.

Baca Juga : Identitas Pembuang Bayi Baru Lahir di Tepi Jalan Songgoriti Berhasil Diungkap, Ini Alasannya

“Harga cabai rawit sekarang Selasa (31/5/2022) Rp 60 ribu per kilogramnya. Sebelumnya, harganya berkisar antara Rp 30-35 ribu per kilo. Naik dua kali lipatnya,” ucap Tias saat ditemui di tempat relokasi pedagang Pasar Kota Batu.

Kemudian kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau. Semula harganya Rp 30 ribu per kilogramnya, kini sudah mencapai Rp 50 ribu perkilogramnya.

Selanjutnya, bawang merah yang menyentuh Rp 30-32 ribu perkilogramnyq, dari yang sebelumnya Rp 20-25 ribu. “Karena stok petani minim, jadi harganya tinggi. Soalnya bumbu dapur kan selalu dicari,” tambah Tias.

Tingginya harga cabai itu tentu membuat daya beli konsumen menjadi rendah. Jika biasanya Tias menyiapkan 10 kilogram cabai dalam waktu tiga hari, namun kini selama tiga hari hanya bisa menjual kurang dari 5 kilogram.

“Karena pembeli mengurangi karena mahal, jadi sekarang gak bisa nyetok lama. Karena takutnya kalau kelamaan bisa busuk.

Baca Juga : Harga Telur Melambung, Warga Kota Blitar Beralih ke Telur Bentesan

Sriyati konsumen cabai menambahkan, cabai rawit sudah menjadi bumbu dapur yang diolah setiap harinya. Sebab Sriyati setiap hari harus mencari uang dengan berdagang masakan.

“Tingginya harga cabai gak bisa beli banyak, jadi mengurangi masakan pedasnya,” ucap Sriyati.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni