JATIMTIMES - Ketenangan warga Blitar Selatan mendadak dikejutkan dengan penemuan mayat. Dilaporkan seorang petani di Desa/Kecamatan Wonotirto ditemukan tak bernyawa di ladang tebu yang lokasinya berada di atas bukit Banjarsari. Penemuan mayat ini membuat heboh karena di perut korban ditemukan bekas gigitan binatang liar.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, korban diketahui bernama Sutrisno. Jenazah korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terlentang di ladang tebu. Saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
Baca Juga : Jalur Arteri Kabupaten Malang Sempat Padat, Kapolres Malang: Masih Diambang Batas Kewajaran
"Observasi di sekitar TKP ditemukan obat 3 botol racun tikus, 2 buah botol yang diduga campuran air dan obat tikus, sabit untuk mencari rumput, kaca, kerokan jenggot, dan topi berwarna biru. Korban memakai celana panjang warna biru, kaos coklat dan sepatu putih," kata Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Senin (9/5/2022).
Udiyono menambahkan, analisa dari petugas kesehatan Puskesmas Wonotirto diperkirakan jenazah meninggal sudah lebih dari satu minggu. Sementara perut sebelah kiri korban rusak diduga diserang binatang liar. Pasalnya, di sebelah tubuh korban juga ditemukan dua biawak mati. Diduga biawak tersebut mati usai memakan daging jenazah yang meninggal karena meminum racun tikus.
‘’Terdapat bekas lutak atau muntahan di sebelah kanan tubuh korban. Diduga korban ini meminum racun tikus lalu meninggal dunia," terangnya.
Hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian menyebutkan korban meninggalkan rumah sejak 19 April lalu. Korban diduga mengalami depresi lalu nekat bunuh diri dengan meminum racun tikus. Saat meninggalkan rumah korban meninggalkan selembar surat pesan kepada keluarga. Namun pihak kepolisian tidak membeberkan secara rinci surat yang dimaksud.
Baca Juga : Halal Bihalal Virtual Idul Fitri 1443 H, Wabup Blitar Ajak ASN Jaga Sinergitas dan Kolaborasi
"Pihak keluarga menyatakan menerima atas meninggalnya korban. Dan membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan tindakan autopsi," pungkas Udiyono.