JATIMTIMES - Satu keluarga di Jombang tercebur ke Sungai Brantas saat menaiki perahu tambang. Kondisi perahu yang terbuat dari kayu ini rupanya jauh dari kata aman.
Perahu yang dioperatori oleh Nasrullah (46) ini khusus untuk menyeberangkan kendaraan roda dua di aliran Sungai Brantas, dari Desa Megaluh menuju Desa Gebangbunder, Kecamatan Plandaan. Perahu ini terbuat dari kayu dengan mesin disel sebagai penggeraknya.
Baca Juga : Setelah Video Kemarahannya Tersebar, Video Lama Konsep Sedekah ala UYM ViralĀ
Di perahu tambang inilah, Mohamad Iswahyudi (39), istrinya Imroatul Azizah (38) dan putranya M Naufal Falakhuddin (8) mengalami insiden nahas. Satu keluarga asal Desa Banjardowo itu tercebur ke Sungai Brantas saat perahu hendak bersandar. Sang anak tidak sengaja menarik gas sepeda motor Honda Vario yang ditumpanginya.
Kapolsek Megaluh AKP Soesilo menyebut, perahu tambang yang ditumpangi korban kondisinya jauh dari kata aman. Betapa tidak, pada sisi kiri kanan perahu tidak dipasang pagar pengaman. Sehingga, anak korban saat menarik gas, sepeda motor langsung terjun ke sungai.
Selain itu, perahu juga tidak dibekali dengan pelampung sebagai alat utama keamanan penumpang.
"Ini kayu perahu biasa untuk mengangkut sepeda motor. Keamanannya belum memenuhi. Seharusnya keamanannya ada pelampung dan pembatasnya. Paling tidak kalau terjadi apa-apa ada penghalangnya," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (09/04/2022) malam.
Saat ini, polisi telah memeriksa operator perahu dan kernetnya, Agus (56). Mereka dimintai keterangan terkait kronologi kejadian dan soal keamanan perahu.
Untuk sementara waktu, perahu tambang tersebut dilarang beroperasi. "Pemilik kita periksa, kita selidiki. Untuk perahu kita hentikan tidak boleh beroperasi," kata Soesilo.
Baca Juga : Satu Keluarga di Jombang Tercebur ke Sungai Brantas, Istri Tewas Suami dalam Pencarian
Diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas tersebut terjadi pada sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, satu keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak mengendarai sepeda motor dari Desa Gebangbunder, Kecamatan Plandaan hendak menyeberangi Sungai Brantas dengan menaiki perahu penyeberangan menuju Kecamatan Megaluh.
Sepeda motor Honda Vario yang dinaiki korban tidak menyala, namun fitur Idling Stop dalam posisi menyala ketika berada di atas perahu. Atau posisi mesin motor mati sementara tapi kontak masih menyala.
Saat mau bersandar di dermaga Pasar Megaluh inilah, anak korban yang duduk di jok paling depan tidak sengaja menarik gas sepeda motor yang dikemudikan bapaknya. Lantas, motor seketika langsung tercebur ke sungai.
Akibat kejadian itu, Imroatul meninggal dunia dan anaknya berhasil selamat. Sementara, Iswahyudi masih dalam pencarian.(*)