free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ini 5 Agenda Rapat Pleno PWNU Jatim dan Musyawarah Alim Ulama

Penulis : Ahmad Istihar - Editor : Yunan Helmy

30 - Mar - 2022, 22:07

Placeholder
KH Abdul Matin Jawahir, tuan rumah saat koordinasi panitia rapat pleno PWNU Jawa Timur dan Musyawarah Alim Ulama di Ponpes Sunan Bejagung, Tuban (29/3/2022). (Foto: Media Center NU Jatim/Jatim TIMES)

JATIMTIMES- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar rapat pleno dan Musyawarah Alim Ulama di Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Semanding, Tuban, Rabu (30/3/2022). 

Kegiatan diikuti utusan badan otonom (banom) dan lembaga di lingkungan PWNU. Rapat ini membahas lima kelompok. 

Baca Juga : Suami Habisi Istri di Tulungagung, Nyaris Tiap Ketemu Bertengkar

Pembahasan terdiri 4 komisi. Masing-,masing mencakup komisi pendidikan, pengaderan dan sumber daya manusia; komisi ekonomi; komisi kesehatan dan kesejahteraan; komisi media dan literasi dakwah;  serta forum Musyawarah Alim Ulama.

Hadir dalam pembukaan, di antaranya Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Rais Syuriah PWNU Jatim KH M Anwar Manshur, sejumlah kiai jajaran PWNU Jawa Timur, dan Forkopimda Provinsi Jatim dan Tuban. 

"Insya Allah Kiai Agoes Ali Masyhuri memberikan taujihat sebagai arahan ulama kepada peserta rapat pleno. Demikian pula kehadiran Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar akan memberi semangat tersendiri bagi kami," tutur H Nasruddin Ali, ketua panitia dalam keterangan Rabu (30/3/2022) pagi.

Tantangan Problematika Keumatan

Salah seorang pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Huda Tuban mengingatkan, Nahdlatul Ulama sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki faham moderat sekaligus penyangga utama bangunan nation state building kurang mendapat perhatian dari pemerintah, bahkan terkesan lebih dimobilisasi untuk kepentingan politik sesaat.

"Ideologi aswaja yang moderat dan menjadi ruh ideologi NU serta menjadi ciri khas Islam Nusantara kurang mendapat apresiasi dari pemerintah. Demikian pula sistem ekonomi pro-pasar (neo-kapitalisme) yang dianut oleh pemerintah Indonesia lebih banyak memberi manfaat kepada para penguasa modal sekaligus melemahkan daya saing kelompok masyarakat kecil. Inilah persoalan yang menjadi kegelisahan para pimpinan di jajaran PWNU Jatim," tuturnya, didampingi M Amin Mujib, Wakil Bendahara PWNU Jatim.

Demikian pula masalah perkembangan teknologi informasi yang tidak disertai alat control yang memadahi oleh pihak pemerintah menyebabkan dekadensi dan kerusakan moral generasi muda Indonesia. 

"Kurangnya perhatian pemerintah terhadap adaptasi perubahan iklim dan pemanasan global membayakan bagi eksistensi dan kelangsungan hidup ekosistem, lingkungan, serta masyarakat kelas bawah".

"Tidak meratanya dana dan akses pendidikan kepada daerah-daerah terpencil menyebabkan pemerataan pendidikan tidak dapat diakses oleh rakyat kecil. Masalah-masalah keumatan dan kemasyarakatan inilah, akan menjadi bahasan yang telah dibagi dalam komisi-komisi Rapat Pleno," tutur H Nasruddin Ali, yang juga Wakil Bendahara PWNU Jawa Timur.

Kemandirian dan Penguatan NU

Baca Juga : Sidak Pasar, Kapolres Malang Tegaskan Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Ramadan Aman

Menjelang satu abad organisasi Islam sejak berdirinya 31 Januari 1926, terus berikhtiar menuju terwujudnya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Jam’iyyah dinniyah ijtimaiyyah Ahlussunnah wa al-Jama’ah yang mashlahat bagi umat menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, demokratis, dan mandiri.

"Kami terus melakukan upaya-upaya dalam konteks penguatan kapasitas kelembagaan (capacity building) menuju organisasi yang mandiri.  Melakukan usaha-usaha bagi penguatan kapasitas individu (individual capacity) para pengurus maupun organ struktural di bawahnya dalam upaya mewujudkan individu yang trampil dan siap melayani umat," tutur KH Syamsuddin, Sekretaris Panitia menambahkan.

Selain itu, menurut Ra Uud, panggilan akrab Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur, pihaknya berusaha meningkatkan berbagai upaya terstruktur dan terencana dalam upaya penguatan terhadap faham Ahlussunnah Wal-Jama’ah secara massif. Memberdayakan berbagai aset yang dimiliki oleh NU bagi kemandirian organisasi NU maupun untuk kemaslahatan warga NU," kata Ra Uud.

Dalam kesempatan  sebelumnya, Ir H Mathorrurozaq Ismail, Koordinator Bidang Ekonomi PWNU Jatim, menjelaskan, pihaknya pun mendorong kemandirian lembaga-lembaga pendidikan milik NU dan pesantren dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan berdaya saing tinggi serta berakhlaqul karimah.

"PWNU Jatim mendorong kemandirian warga NU baik secara ekonomi, social, politik, budaya, dan pendidikan," tuturnya. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ahmad Istihar

Editor

Yunan Helmy