JATIMTIMES - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu berkomitmen menekan angka pengguna Narkoba di Kota Batu. Untuk menekan angka tersebut, ada tiga cara yang bakal dilakukan di tahun 2022 ini.
Tiga cara dengan pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi. Untuk pencegahan, BNN Kota Batu bakal menyasar kalangan para anak-anak muda. “Anak-anak muda menjadi target utama para pengedar,” kata Kepala BNN Kota Batu, Agus Surya Dewi.
Baca Juga : Pelebaran Jalan Menuju Cold Storage, Pemkot Batu Siapkan Anggaran Rp 2 Miliar
Nantinya para anak muda itu bakal diedukasi secara benar agar bisa mencegah penggunaan narkoba. Lalu pemberantasan, BNN Kota Batu bakal melakukan penangkapan terhadap para pelaku dan pengedar.
Upaya ini dilakukan agar potensi transaksi obatan-obatan tanpa izin tersebut bisa ditekan. Kemudian rehabilitasi, BNN Kota Batu menginginkan tiga pemerintah daerah di Malang Raya bisa bekerjasama untuk membuat tempat rehabilitasi.
“Kota Batu cukup bagus menjadi tempat rehabilitasi karena cuaca dan tempat yang ideal,” tambah Dewi. Pentingnya rumah rehabilitasi mengingat, tidak ada tempat rehabilitasi di Jawa Timur.
Termasuk kawasan Malang Raya. Sementara kasusnya cukup banyak ditemukan. Melihat Tahun 2021 BNN Kota Batu mencatat pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi mengalami penurunan cukup drastis.
Meski demikian pada tahun ini mereka yang menjalani rehabilitasi ada dalam kategori umur 10 hingga 19 tahun. “Di tahun 2021 ada penurunan yang cukup drastis dibandingkan tahun 2020 lalu,” tambah Dewi.
Baca Juga : Isolasi Shelter Kosong, Kasus Akfit Covid-19 Kota Batu 19 Pasien
BNN Kota Batu mencatat di tahun 2020 ada 41 pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi. Dengan rincian 36 laki-laki dan 5 perempuan. Sementara di tahun 2021 hanya 16 orang dengan rincian 15 laki-laki dan 1 perempuan. Sehingga ada penurunan yang cukup drastis 25 kasus di tahun ini.
Dari 16 kasus tersebut, kategori umur 10 hingga 19 tahun terdapat dua pengguna narkoba. Pengguna narkoba yang direhabilitasi terbanyak pada rentan usia 20 hingga 29 tahun sebanyak 10 orang. “Lalu untuk usia 30 hingga 39 tahun sebanyak 3 orang dan usia 40 tahun sebanyak 1 orang,” tutup Dewi.
