JATIMTIMES - Kasus aktif Covid-19 di Kota Batu terlihat mulai melandai. Hingga Sabtu (12/3/2022) kasus aktif terus menurun mencapai 158 pasien.
Dengan demikian, keterisian shelter hanya terisi 10 pasien di isolasi terpusat (Isoter) Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII), Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Dari 260 bed yang disediakan. “Saat ini bed shelter hanya terisi 10 pasien. Jadi ads 250 bed yang tersisa,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, Onny Ardianto.
Baca Juga : Berhasil Mencapai Herd Immunity, Kasus Covid-19 di Kota Kediri Menurun
Sementara itu, sisanya ada pasien yang isolasi mandiri sebanyak 100 orang. Kemudian 48 pasien isolasi di rumah sakit. Dari jumlah tersebut tidak ada pasien yang masuk di ICU, namun berada di rumah isolasi rimah sakit.
“Untuk kasus kesembuhan kumulatif mencapai 4.403 pasien. Untuk kasus Covid-19 keseluruhan mencapai 4846 pasien,” tambah Onny.
Sedangkan saat masuknya kasus Covid-19 varian omicrom kasus tertinggi Kota Batu mencapai 721 kasus. Dengan tingkat kematian mencapai 19 pasien. Dari semula hanya 266 kasus kematian, kini mencapai 285 kasus.
Sementara mayoritas kematian pasien Covid-19 di Kota Batu akibat penyakit bawaan, atau komorbid. Sebab rata-rata pasien aktif juga memiliki komorbid.
Baca Juga : Angka Positif Covid-19 di Surabaya Melandai, Wawali Armuji: Wis Wayahe
Menurut Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko kasus komorbid ini mendapai 70 persennya. “Kondisi dari pasien aktif ini 70 persen warga mempunyai komorbid, artinya kebanyakan dari kita beresiko,” ungkap Dewanti Rumpoko.
Karena itu Dewanti mengimbau untuk melakukan percepatan vaksinasi booster dan pengetatan protokol kesehatan.