JATIMTIMES - Pernahkah terpikir di benak kalian kenapa huruf kerap menjadi simbol sesuatu yang belum diketahui jawabannya? Terlebih pada pelajaran Matematika, kerap kali ditemukan soal dengan menggunakan huruf X.
Singkat cerita, sebelum bangsa barat ternyata bangsa Persia, Arab, Turki sudah mengenal ilmu matematika, sains, dan teknis termasuk sistem kecil dalam bahasa Arab yang disebut 'Al-Jabr'.
Baca Juga : Kelompok IKM Jombang Gerunduk Kantor Dewan, Minta Pameran Produk Kreatif Digelar
Al Jabr sendiri dapat diartikan sebagai 'sesuatu sistem untuk menyelesaikan bagian yang berbeda-beda.' Hingga akhirnya, Al-Jabr dikenal dalam bahasa Inggris yakni Algebra.
Al-Jabr diketahui telah ada sejak peradaban Islam Abbasiyah di Persia yaitu Al-Khawarizmi yang menjadi pionir dalam bidang ini. Beliau menulis kitab dengan judul al-Kitāb al-muḫtaṣar fī ḥisāb al-ğabr wa-l-muqābala.
Kitab tersebut berisi persamaan dan perhitungan yang kini kita kenal sebagai ekspresi Al-Jabr. Kitab berbahasa arab ini memakai notasi arab شَيْءٌ (dibaca: Sya-i-un) yang berarti sesuatu yang tidak diketahui atau something (inggris).
Hal tersebut diketahui melalui presentasi Terry Moore di TED Talk. Terry menjelaskan sekitar abad ke-12 kitab ini mulai diterjemahkan dalam bahasa latin oleh peradaban Spanyol.
Sayangnya mereka tidak mempunyai huruf yang berbunyi 'sya' atau huruf 'syin' sehingga mereka menggunakan lambang \chi (baca: chi/khi) untuk mengganti syaiuun untuk notasi sesuatu yang tidak diketahui.
Baca Juga : Diskusikan Arah Literasi Kediri, FTBM Kabupaten Kediri Akan Temui Mas Dhito
Kemudian, saat terjemahan ini diterjemahkan kembali ke dalam bahasa lainnya, lambang \chi lama-kelamaan berubah menjadi X biasa sampai saat ini. Penggunaan lambang X di dalam bidang matematika pun menjadi berbagai arti selama 600 tahun.
Sehingga kini diketahui mengapa X digunakan untuk menyimbolkan sesuatu yang belum diketahui? Jawabannya ialah karena orang Spanyol kesulitan mengucapkan 'syin'.