JATIMTIMES - Proyek Jembatan Tlogomas akhirnya telah rampung dibangun. Para pekerja, kemarin (Selasa, 15/2/2022) telah menyelesaikan seluruh proses pembangunan sesuai target waktu.
Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum langsung mengoperasionalkan jembatan alternatif dari Jl Raya Tlogomas ke Jl Saxophone atau sebaliknya tersebut.
Baca Juga : Kerja Cepat, 635 Unit Huntap dan 234 Huntara Telah Selesai Dibangun
Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, peresmian Jembatan Tlogomas masih belum dapat dipastikan. Pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi lanjutan dengan Wali Kota Malang Sutiaji.
Rencananya, operasional Jembatan Tlogomas akan dilangsungkan berbarengan dengan tiga gedung SMP baru, yakni SMPN 28 Malang, SMPN 29 Malang, dan SMPN 30 Malang. "Nanti peresmiannnya (jembatan dan tiga sekolah) berbarengan. Tapi untuk tanggalnya masih belum tahu,” kata Diah.
Jika telah diresmikan, maka warga Kota Malang yang hendak melintasi kawasan Tlogomas kiranya semakin mudah dan nyaman. Diah menyebut, masyarakat yang melintasi kawasan ini untuk mengikuti aturan.
Meski konstruksi jembatan ini memang kokoh untuk dilintasi kendaraan dalam jumlah banyak, kelas kendaraan tetap dibatasi. Yakni, hanya kendaraan kelas II yang boleh melintas. Artinya, bus dan truk bersumbu ganda atau lebih tidak boleh melintas karena dikhawatirkan akan terjadi penumpukan kendaraan di Jalan Saxophone maupun Jalan Tlogomas sebagai jalur keluar jembatan.
“Kami harapkan ke depan masyarakat bisa mematuhi aturan. Supaya jembatan ini bisa berumur panjang,” pungkasnya.
Baca Juga : Tim Gabungan Pamor Keris Kabupaten Blitar Gelar Operasi Yustisi, Sasar Pom Bensin dan Pasar di Garum
Untuk diketahui, pembangunan jembatan sepanjang 140 meter tersebut menelan anggaran sekitar Rp 39 miliar. Proyek Jembatan Tlogomas ini dibuat guna mengurai kemacetan di wilayah barat Kota Malang.
Semula, jembatan ini ditargetkan tuntas pada 28 Desember 2021 ini, namun harus mundur. Molornya pembangunan jembatan alternatif ini lantaran faktor cuaca ekstrem, seperti bencana banjir bandang dari wilayah Kota Batu pada November 2021 lalu.