JATIMTIMES - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang menggelar diskusi dan bedah buku berjudul "Ibu" Khofifah Indar Parawansa karya dari Trisnadi Marjan dan Fatimatuz Zahro, bertempat di Ruang Arjuna Bakorwil III Malang, Senin (14/2/2022).
Buku yang diluncurkan pada hari Selasa (16/11/2021) lalu ini berisi ratusan foto karya Trisnadi Marjan yang dikemas dalam 278 halaman. Dalam foto-foto tersebut menunjukkan aktivitas Khofifah Indar Parawansa mulai dari Aceh hingga Puncak Jaya, Papua.
Baca Juga : Komplotan Pemuda Gresik Pesta Narkoba di Gudang Proyek. Ini Akhirnya
Penulis serta pemilik karya ratusan foto yang dikemas dalam buku berjudul "Ibu" Khofifah Indar Parawansa yakni Trisnadi Marjan menyampaikan, bahwa hadirnya buku ini merupakan keinginan dari pria yang akrab disapa Tris ini untuk menunjukkan sosok keibuan dari Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Terlebih lagi, Trisnadi mengaku dirinya telah bekerja bersama Khofifah Indar Parawansa sejak tahun 2008. Di mana saat itu Khofifah menjadi Ketua Umum Muslimat NU di periode ketiga, serta ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur pada tahun 2008 dan tahun 2013, hingga dipercaya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Sosial RI.
"Karena saya selama ini bekerja ikut beliau dan semoga buku ini nantinya bisa menjadi inspirasi teman-teman, perempuan-perempuan muda, milenial bisa menjadi khofifah-khofifah yang saya gambarkan dalam buku ini," ungkap Trisnadi kepada JatimTIMES.com, Senin (14/2/2022).
Menurutnya, semua foto yang ada di bukunya tersebut berkesan. Namun, ketika disuruh memilih yang paling berkesan dan berbobot jatuh pada foto Khofifah saat melakukan kunjungan ke Puncak Jaya, Papua.
"Karena di Puncak Jaya itu Bu Khofifah menteri yang pertama kali menginjakkan kakinya di Puncak Jaya, dari Indonesia merdeka sampai sekarang ini," terang Tris.
Lebih lanjut, untuk foto yang dipilih Tris sebagai foto cover buku yakni foto ketika Khofifah sedang merangkul ibu-ibu pasca terjadinya peristiwa terbakarnya Masjid di Kabupaten Tolikara, Papua.
"Kalau yang di cover itu di Tolikara, waktu masjid dibakar itu, karena kalau saya lihat dari foto-fotonya, yang dramatis, seorang keibuan ya dari foto yang digunakan di cover ini," jelas Tris.
Tris juga menegaskan, bahwa diluncurkannya buku berisi foto-foto kegiatan Khofifah ini tidak terdapat unsur atau niatan politis sama sekali. Apalagi untuk persiapan branding untuk Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga : Minyak Goreng Murah Sulit Ditemukan di Wilayah Tuban
"Tidak, tidak. Justru ini tidak ada kaitannya dengan politik, yang pasti buku Ibu ini jauh dari politik dan cetaknya pun sudah enam bulan yang lalu. Jadi nggak ada satupun kaitannya dengan politik," tegas Tris.
Sementara itu, Ketua PFI Malang Darmono mengatakan, acara diskusi dan bedah buku "Ibu" Khofifah Indar Parawansa ini diikuti oleh sekitar 60 peserta. Pria yang akrab disapa Momon ini menuturkan, bahwa kegiatan diskusi dan bedah buku ini digelar bertepatan pada tanggal 14 Februari 2022 atau Hari Valentine.
"Di hari kasih sayang ini kita akan membedah isi buku "Ibu", Ibu yang punya kasih sayang sepanjang masa," kata Darmono.
Dirinya menyebut, saat ini tidak semua orang bisa memiliki kamera dan menghasilkan karya-karya foto terbaik. Namun, tidak semua orang dapat menghasilkan foto yang bermakna.
"The man behind the gun adalah lebih utama dari alat. Mas Tris membuktikan sebagai seorang fotografer profesional mampu membuat karya-karya foto yang keren dan sarat makna," pungkas Darmono.