JATIMTIMES - Di era modern saat ini, praktik pesugihan ternyata masih dilakukan oleh beberapa orang. Tak sedikit yang tergoda melakukan pesugihan untuk mendatangkan kekayaan secara instan dengan waktu yang singkat.
Ritual praktik pesugihan jenis apapun tentu tidaklah gratis. Ada konsekuensi tumbal yang harus dipenuhi pelaku pesugihan untuk melancarkan ritualnya. Kendati demikian, tumbal dalam pesugihan tidak harus selalu nyawa. Terkadang ada juga tumbal berbentuk penarikan energi rezeki secara gaib yang akan terasa selama 7 keturunan.
Baca Juga : Yuk Nostalgia dengan Getuk Lindri, Jajanan Jadul yang Masih Eksis di Jombang
Bentuk tumbal dalam pesugihan hitam mengisyaratkan bayaran berupa sesaji yang wajib hukumnya untuk dipenuhi si pelaku. Dilansir melalui kanal YouTube cerita nyata reborn pada berikut 5 tumbal pesugihan yang populer di Indonesia:
1. Pesugihan tumbal keluarga sendiri
Ritual pesugihan dengan menumbalkan keluarga diri sendiri mungkin sudah tidak asing terdengar di sekeliling kita. Hal itu adalah cara yang paling sering dilakukan oleh pelaku pesugihan untuk mendapat kekayaan. Pada gilirannya, si pelaku praktik pesugihan tentu akan mendatangkan masalah pada keluarga dengan risiko berat yang harus dialami.
Tumbal yang diberikan bisa nyawa dari suami, istri, anak, mertua, sepupu, dan seterusnya. Jika seluruh anggota keluarga telah habis maka diri sendirilah yang akan jadi tumbal pesugihan.
2. Penyakit yang tak kunjung sembuh
Penyakit yang dirasakan seseorang akibat melakukan pesugihan juga kerap terjadi. Biasanya penyakit itu akan datang tiba-tiba kepada si pelaku. Pada umumnya, penyakit misterius ini akan muncul jika pelaku pesugihan tidak menuntaskan kesepakatan tertentu atau masa kontraknya telah habis.
Selain tergolong penyakit berat yang bisa meregang nyawa pelaku, penyakit mengerikan ini bahkan tidak bisa diidentifikasi secara medis. Dalam beberapa kasus, penyakit yang diderita pelaku pesugihan tidak bisa disembuhkan dan pelaku hanya dapat pasrah menunggu ajal menjemput.
3. Tumbal janin
Menggunakan tumbal janin juga akan dikenakan kepada pelaku pesugihan yang merupakan pasangan suami atau istri. Tumbal janin yang diberikan hanyalah 1 kali saja. Pasutri yang melakukan tumbal janin harus merelakan jabang bayi yang dikandungnya diambil secara gaib, dengan syarat usia kandungan tidak lebih dari 7 bulan.
Baca Juga : Pengembangan Akses Pembiayaan yang Terjangkau bagi UMKM Adalah Wujud Kehadiran Pemerintah
4. Tumbal jual umur
Pelaku pesugihan juga bisa melakukan dengan menumbalkan jual umur. Si pelaku yang menyetujui bentuk tumbal ini bisa dianggap orang paling putus asa di dunia. Sama seperti bentuk tumbal berupa penyakit, tumbal ini tidak secara langsung dibayar persis setelah melakukan pesugihan.
Jin pesugihan akan mengambil semacam batas waktu kepada pelaku untuk merenggut kenikmatan duniawi yang didapatkan dari hasil pesugihan. Hingga akhirnya, sang tumbal akan membayar tagihan saat menginjak usia yang sudah disepakati perjanjiannya.
5. Menumbalkan nyawa orang lain
Praktik pesugihan juga ada yang menggunakan tumbal nyawa orang lain. Hal ini pasti sering terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Perjanjian yang telah disepakati dengan pelaku pesugihan akan meminjam kekuatan jin agar memperoleh kemakmuran instan.
Di akhir gilirannya, pelaku akan terus menerus menyediakan tumbal manusia secara berkala. Orang yang dijadikan tumbal, dianggap meninggal atau diculik ke dimensi lain. Yang paling menakutkan yakni jika pelaku pesugihan tidak bisa menumbalkan nyawa manusia maka keluarga sendiri akan menjadi korban sebagai pengganti tumbal.