free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Gubernur Jatim Pertanyakan Kelangkaan Minyak Goreng 

Penulis : Asmadi Lumajang - Editor : Moch. R. Abdul Fatah

12 - Feb - 2022, 02:58

Placeholder
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi ( Foto : Asmadi / JATIMTIMES )

JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi, mengingat kebutuhan minyak goreng masyarakat Jatim yang mencapai 59.000 ton/bulan mampu terpenuhi dengan kapasitas produksi pabrik yang mencapai 63.000 ton/bulan. Dengan data tersebut harusnya  terdapat surplus sebesar 4.000 ton. 

"Nah,  dari Kemendag dan Wamenko perekonomian per 19 Januari yang lalu masih satu harga yaitu Rp 14.000, namun sampai hari ketiga di minimarket dan pasar ritel moderen banyak yang mengalami kekurangan suplai," ujarnya. 

Baca Juga : Spesifikasi All New Honda Vario 160, Skutik yang Sudah Tersedia di Jaringan Dealer Jatim & NTT

Faktanya banyak toko ritel modern tidak mendapatkan suplai minyak goreng bahkan sampai satu minggu. Tentunya kondisi ini semakin mempersulit masyarakat yang tidak bisa mendapatkan minyak goreng yang ditetapkan pemerintah. 

Pada saat datang di Pasuruan dan mendatangi sejumlah pasar tradisional,   Khofifah menemukan minyak yang harganya di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

Menurut Khofifah Per 1 Februari 2022, pemerintah menetapkan harga tertinggi minyak goreng, yang satu liternya Rp 14.000. Kalau kemasan sederhana perliternya Rp 13.500. Sedangkan satu liter minyak goreng curah dihargai RP 11.500. 

"Tapi saat ini barangnya dimana? kami sudah ke produsen-produsen agar tidak mengurangi produksinya. Pada saat kami melihat di ritel modern dalam payung Afrindo, ternyata banyak yang kosong," tuturnya. 

Khofifah menyebutkan, ada mata rantai yang missing link atau hilang diantara produsen dengan pengedar terahkir yang namanya distributor. 

Baca Juga : Jadi Pembicara di Seminar HUT SMPN 11, Wali Kota Madiun Ajak Guru Harus Berinovasi

"Ini yang harus dikomunikasikan, termasuk satgas pangan di Kabupaten Lumajamg, barang kali bisa mencoba mengurai mata rantai ini khususnya antara produsen dengan  pengedar terakhir," ujarnya.

Apabila bupati dan wali kota se-Jawa Timur melakukan operasi pasar yang sama dengan harga HET, maka menurutnya   bisa bersama-sama membantu penguatan daya beli masyarakat. 

"Admendag sudah menelpon saya, beliau menyampaikan kira-kira seminggu dari hari selasa kemarin, insaallah harga minyak curah di pasar tradisional bisa distabilkan," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Asmadi Lumajang

Editor

Moch. R. Abdul Fatah